Menantu Habib Rizieq: Terima Kasih Kapolri

Menantu Habib Rizieq, Habib Hanif Alatas di atas mobil komando di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat/RMOL
Menantu Habib Rizieq, Habib Hanif Alatas di atas mobil komando di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat/RMOL

Dalam aksi 212 di Jakarta, Kamis (2/12), tampak perwakilan keluarga Habib Rizieq Shihab (HRS). Salah satunya menantu HRS Muhammad Hanif Alatas.


Lewat pengeras suara di atas mobil komando, Hanif Alatas bercerita sempat menjenguk Habib Rizieq di Rutan Mabes Polri, Jumat (26/11) pekan lalu. Dia mengatakan, HRS menyampaikan salam ke peserta Reuni 212.

"Kemarin Jumat, saya bertemu dengan Ayahanda Habib Rizieq Shihab di Rutan Mabes Polri, saya menanyakan apakah Aba punya pesan khusus untuk para pejuang 212 di Reuni 212 tahun ini?" ungkapnya di atas mobil komando di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Menurut Hanif Alatas bahwa Ayahanda Imam Besar Habib Rizieq Shihab kirim salam buat pejuang 212.

Hanif Alatas, yang mengenakan pakaian serba putih, kemudian menyampaikan terima kasih ke Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Dia mengapresiasi jajaran Polri yang memperlakukan Habib Rizieq secara baik di rutan.

"Kedua, bahwa kondisi Ayahanda Imam Besar Habib Rizieq Shihab di Rutan Mabes Polri sehat walafiat serta aman dan nyaman. Kami dari keluarga Imam Besar Habib Rizieq Shihab menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kapolri dan jajarannya di Mabes Polri yang selama ini telah memperlakukan ayahanda Imam Besar Habib Rizieq Shihab secara baik. Alhamdulillah," katanya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Diketahui, reuni 212 tetap digelar panitia meski dilarang Satgas Covid-19 dan tidak mendapat izin dari Polda Metro Jaya karena masih dalam masa pandemi.

Kawasan Patung Kuda dan Monas sendiri sudah disterilkan oleh aparat dan tidak boleh digunakan untuk aksi massa.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan sebelumnya mengatakan alasan pihaknya tidak mengeluarkan izin Reuni 212. Selain karena dilarang Satgas Covid-19, ini demi kebaikan bersama.

Menurut Zulpan, tidak keluarnya izin Reuni 212 bukan untuk mengekang kebebasan berpendapat masyarakat di muka umum.

Faktor kepentingan kesehatan masyarakat di tengah pandemi menjadi acuan pihaknya saat tidak mengeluarkan izin kegiatan tersebut.