Direktur rumah sakit di Guadeloupe Karibia, Prancis, babak belur dipukuli para pekerja kesehatan yang melakukan aksi protes terkait aturan wajib vaksin bagi staf medis.
- Rusia Umumkan Gencatan Senjata Dengan Ukraina, Buka Koridor Kemanusiaan Bagi Warga Sipil
- Tahun 2022, Jumlah Janda Baru Di Gresik Hampir Dua Ribu
- Ada Pihak Lain Ikut Bermain dalam Penyanderaan Pilot Susi Air?
RT melaporkan, insiden melibatkan sekitar 50 anggota serikat pekerja kesehatan itu terjadi pada Selasa (4/1) waktu setempat.
Polisi berusaha memberikan pengawalan terhadap direktur dan staf lainnya, di mana sebagian dari mereka mendapat perlakuan yang tidak layak dari pendemo dengan pakaian yang koyak-koyak dan dan nyaris terlepas dari tubuh mereka. Bahkan, pihak rumah sakit mengatakan direktur tersebut sempat kehilangan kesadaran.
Mobil seorang asisten eksekutif juga rusak parah, kata para pejabat.
Gaby Clavier, sekretaris jenderal seksi serikat pekerja, mengatakan para pendemo berkumpul di luar Rumah Sakit Universitas Guadeloupe untuk 'mendapatkan kembali uang mereka', setelah sebelumnya pihak rumah sakit memotong gaji sebagian besar pekerja sebagai konsekwensi karena tidak mau divaksin.
Sebelumnya, pihak rumah sakit memberi sanksi untuk tenaga medis yang menolak vaksinasi dikenakan pemotongan gaji, sedangkan untuk profesional kesehatan yang tidak divaksinasi akan ditangguhkan setelah batas waktu 31 Desember yang ditetapkan oleh pihak berwenang.
Pemimpin Prefek Guadeloupe, Alexandre Rochatte, mengutuk aksi serangan tersebut, mengatakan bahwa harus ada yang bertanggung jawab terhadap aksi kekerasan tersebut.
Guadeloupe, yang merupakan wilayah seberang laut Prancis di bagian tenggara Laut Karibia, telah dicekam protes terhadap mandat vaksin Covid sejak November tahun lalu. Demonstrasi sering berujung pada kerusuhan. Prancis bahkan harus mengirim bala bantuan polisi ke wilayah tersebut.
- Dihentikan Sementara, Pencarian Korban Perahu Nambangan Karangpilang Surabaya Dilanjutkan Besok
- Gubernur DKI Menemui Pendemo, Mahasiswa Nyanyikan Padamu Negeri dan Teriakan "Anies Presiden"
- Gerak Cepat Gubernur Khofifah Tangani Banjir Bandang Bondowoso, Pastikan Relokasi dan Logistik Warga Terdampak Tercukupi