Pendemo Anti-Vaksinasi Pukuli Direktur Rumah Sakit Hingga Babak Belur

Aksi protes di depan rumah sakit di Guadeloupe Karibia/Net
Aksi protes di depan rumah sakit di Guadeloupe Karibia/Net

Direktur rumah sakit di Guadeloupe Karibia, Prancis, babak belur dipukuli para pekerja kesehatan yang melakukan aksi protes terkait aturan wajib vaksin bagi staf medis.


RT melaporkan, insiden melibatkan sekitar 50 anggota serikat pekerja kesehatan itu terjadi pada Selasa (4/1) waktu setempat.

Polisi berusaha memberikan pengawalan terhadap direktur dan staf lainnya, di mana sebagian dari mereka mendapat perlakuan yang tidak layak dari pendemo dengan pakaian yang koyak-koyak dan dan nyaris terlepas dari tubuh mereka. Bahkan, pihak rumah sakit mengatakan direktur tersebut sempat kehilangan kesadaran.

Mobil seorang asisten eksekutif juga rusak parah, kata para pejabat.

Gaby Clavier, sekretaris jenderal seksi serikat pekerja, mengatakan para pendemo berkumpul di luar Rumah Sakit Universitas Guadeloupe untuk 'mendapatkan kembali uang mereka', setelah sebelumnya pihak rumah sakit memotong gaji sebagian besar pekerja sebagai konsekwensi karena tidak mau divaksin.

Sebelumnya, pihak rumah sakit memberi sanksi untuk tenaga medis yang menolak vaksinasi dikenakan pemotongan gaji, sedangkan untuk profesional kesehatan yang tidak divaksinasi akan ditangguhkan setelah batas waktu 31 Desember yang ditetapkan oleh pihak berwenang.

Pemimpin Prefek Guadeloupe, Alexandre Rochatte, mengutuk aksi serangan tersebut, mengatakan bahwa harus ada yang bertanggung jawab terhadap aksi kekerasan tersebut.

Guadeloupe, yang merupakan wilayah seberang laut Prancis di bagian tenggara Laut Karibia, telah dicekam protes terhadap mandat vaksin Covid sejak November tahun lalu. Demonstrasi sering berujung pada kerusuhan. Prancis bahkan harus mengirim bala bantuan polisi ke wilayah tersebut.