Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki cara tersendiri untuk menangani warga ekonomi kelas bawah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Gagal Pengaruhi Publik, Retorika Anies Dinilai Sebagai Sekedar 'Omon-omon'
Salah satunya dengan memotong 50 persen pendapatan atau tunjangan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov DKI yang berjumlah sekitar 63.000 orang.
"Dana yang biasanya kita bawa pulang hari ini dipotong dan potongannya 50 persen, 25 persen untuk penanganan Covid-19, 25 persen dipakai untuk membantu bantuan sosial bagi warga Jakarta," kata Anies dalam akun YouTube Anies Baswedan bertema "Bantuan Sosial, Keadilan Sosial" yang dikutip Kantor Berita Rmol Jakarta, Sabtu (12/2).
Pemotongan tunjangan ASN itu dilakukan selama satu tahun pada 2020. Hasil potongan tersebut total mencapai Rp2,1 triliun.
"Kita bersama-sama merelokasi pendapatan kita ada Rp2 triliun yang dibutuhkan oleh rakyat 1,2 juta keluarga membutuhkan bantuan sembako," kata Anies.
Menurut Anies, tidak ada ASN yang merasa keberatan dengan pemotongan tujangan 50 persen tersebut.
"Saya bangga sekali kepada seluruh jajaran DKI, mereka menerima ini sebagai tanggung jawab sebagai kehormatan, tidak ada protes, tidak ada keramaian," ujar Anies.
- Anies Baswedan: Pemilu Menentukan Arah Kebijakan, Bukan Sekedar Pilih Orang
- Jika Prabowo Rangkul Koalisi Perubahan, Anies Bakal Gigit Jari
- Gagal Pengaruhi Publik, Retorika Anies Dinilai Sebagai Sekedar 'Omon-omon'