Hanya Tunggu Bantip, Satpol PP Surabaya Bakal Usir Penghuni Rusun Non MBR

Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto/RMOLJatim
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto/RMOLJatim

Warga yang tidak masuk dalam data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tetapi tetap tinggal di rusunawa milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dipastikan ketar-ketir.


Pasalnya Satpol PP Surabaya sudah standby untuk 'mengusirnya'. Namun sebelum melakukan langkah penertiban bagi penghuni rusun yang enggan keluar karena bukan MBR.

Satpol PP Kota Surabaya masih menunggu bantip (bantuan penertiban) dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya.

"Kalau ada bantip ke kita, tentu kami siap bertindak dengan persuasif,” jelas Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto kepada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (15/2).

Menurut Eddy, langkah tersebut dilakukan sesuai dengan aturan yang sudah tertuang dalam Perda. "Aturannya kita bergerak sesuai perda," pungkasnya.

Seperti diberitakan sejumlah anggota DPRD Surabaya ramai-ramai menyoal adanya ASN Pemkot Surabaya menghuni rusun. Padahal rusun tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Para anggota DPRD Surabaya itu meliputi Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni, anggota Komisi A, Imam Syafi’i, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony dan Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto.

Usai desakan itu, ternyata Pemkot Surabaya malah menemukan berbagai dugaan penyimpangan. Mulai dari banyaknya mobil pribadi terparkir di pelataran rusun disinyalir milik dari penghuni rusun. Serta adanya dugaan pemindahtanganan kamar rusun serta jual-beli kamar.

Bahkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengultimatum agar ASN yang tinggal di rusunawa diberi waktu satu bulan agar segera angkat kaki.

Adapun 20 rusunawa yang dikelola Pemkot Surabaya tersebut adalah Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo. Lalu rusunawa Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan, Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat.