Pencopotan Plang Nama Masjid Tampo, Muhammadiyah Banyuwangi: Kami Tempuh Jalur Hukum, Itu Tindakan Primitif Coreng Kerukunan Ummat

Pencopotan plang nama Muhammadiyah di masjid Al Hidayah di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/2)/Repro
Pencopotan plang nama Muhammadiyah di masjid Al Hidayah di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (25/2)/Repro

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi akan menempuh jalur hukum atas insiden penurunan paksa papan nama Masjid Al Hidayah di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi pada Jumat (25/2) oleh masyarakat yang dibantu Camat Cluring, Polsek Cluring, Danramil Cluring, Kepala Desa Tampo dan tokoh lokal.


Hal ini disampaikan ketua PDM Banyuwangi Mukhlis Lahudin dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (28/2).

"PDM mengambil sikap dan menempuh jalur hukum dengan mendelegasikan kepada Majelis Hukum dan Ham/LBHMU, LHKP PDM, LBH UMM, dan UMJ," tegas Mukhlis. 

Menurut Mukhlis, penurunan papan nama secara paksa tersebut dinilai tidak pantas dan terkesan bar-bar.

"Tindakan primitif yang dilakukan tersebut sangat tidak pantas dan mencoreng kerukunan ummat," tegasnya.

Saat ini pihaknya juga sedanf mengumpulkan bukti-bukti fisik atas insiden penurunan papan nama tersebut Muhammdiyah. 

"Bukti-bukti fisik sedang dikumpulkan, dilengkapi berita acara secara detail oleh saksi di lapangan dan LBHMU untuk selanjutnya diproses secara HUKUM," urainya.

Ditambahkan Mukhlis, paska insiden ini PCM Cluring, PRM Tampo, Takmir masjid Al Hidayah tetap dalan koordinasi yang solid. Pihaknya juga akan mengedepankan akal sehat dan pastinya mencari solusi yang elegan serta bermartabat.

"Menghadapi sikap arogan dari Forpimka, Kau, dan Kades Tampo,  harus dengan nalar sehat, tidak terpancing emosi karena mereka belum aqil baligh dalam bertindak sebagai pengayom masyarakat," tegasnya.

Muhammadiyah sendiri, lanjut Mukhlis, usinya sudah mencapai 110 tahun, dan telah berkarya nyata di tengah masarakat luas. Sehingga pihaknya tidak mau disibukkan urusan remeh temeh, papan identitas yang menyita energi Mubadzir dan tak manfaat. 

"Mikir kedepan jangkauan luas, karya besar masih luas seluas luasnya. PDM Banyuwangi yakin seyakin yakinnya bahwa suatu saat nanti mereka yang membenci Muhammadiyah akan menjadi penerus, kader perjuangan Muhammadiyah yang tangguh setangguh rasa bencinya. Kita doakan," tandasnya.