Anwar Sadad Ajak Mahasiswa IAI Ibrahimy Banyuwangi Jadi Politisi Cerdas Demi Bangsa

Anwar Sadad saat mengisi Dialog Interaktif bersama mahasiswa IAI Ibrahimy Banyuwangi/RMOLJatim
Anwar Sadad saat mengisi Dialog Interaktif bersama mahasiswa IAI Ibrahimy Banyuwangi/RMOLJatim

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Anwar Sadad menjadi pemateri tunggal dalam Dialog Interaktif, di kampus Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Genteng Banyuwangi, Kamis (3/3).


Anwar Sadad menyampaikan materi seputar “Revitalisasi Sinergitas Mahasiswa Dalam Membangun Keteladanan Politik Bangsa".

Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut mengatakan, era saat ini adalah era di mana generasi muda sangat tergantung dengan gadget dan internet.

Mereka banyak belajar dan mengikuti trend terbaru dari internet. Praktik berbahasa Inggris dari melihat berbagai film di YouTube maupun Netflix.

"Hal ini seyogyanya sebagai support untuk meningkatkan produktifitas," kata Anwar Sadad, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.

Dia juga mengutarakan agar mahasiswa membentuk karakter yang kuat dengan 5C, di antaranya adalah kritisisme.

Pada sesi tanya jawab yang hingga 3 sesi, peserta sangat tergugah dan antusias mengutarakan pertanyaan variatif, mulai pendalaman tentang produktifitas dan berkarakter, hingga seputar dunia politik.

"Dulu para politikus kita itu, sangat lihai untuk membangun argumentasi. Karena, mereka itu meyakinkan pada masyakarat, tentang kemampuannya," jelasnya.

Membangun argumentasi menurut Sadad, jangan sampai keluar dari nalar yang ada.

"Tapi jangan sampai terjadi lempar-lemparan kursi,"ungkapnya seraya mendapat tepuk tangan dari puluhan mahasiswa.

Sadad menjelaskan, kalau proses dari pembuatan dan implementasi kebijakan di lapangan merupakan kolaborasi oleh legislatif dan eksekutif.

Berdasarkan pengalaman narasumber saat aktif menjadi mahasiswa, terlihat kematangannya yang dituangkan dalam narasi untuk memotivasi.

"Oleh karenanya hal ini perlu menjadi perhatian bagi adik-adik mahasiswa. Sejarah telah membuktikan hal itu,"tegasnya.

Menurut Sadad, banyak tokoh-tokoh besar pembawa perubahan, dilahirkan dari 'ruang-ruang dialog' di luar kelas perkuliahan.

"Janganlah hanya menjadi intelektual tukang, tapi jadilah pemikir, ideolog, sekaligus mampu mengoperasionalkan ide-ide besar tersebut dalam tindak nyata, sesuai bidang profesinya," ungkapnya.

Anwar Sadad juga memberikan tips bagi para mahasiswa ini, agar selalu membaca.

"Selama dikampus, gunakanlah membaca sebanyak-banyaknya. Karena, itu untuk mencari literasi nantinya, kalau sudah menjadi politisi," pungkasnya.