126 Ribu Warga Banyuwangi Terima Bansos Sembako Rp600 Ribu

Kepala Dinas Sosial PPAnak-KB, Henik Setyorini memberikan bansos sembako/dok. Humas Pemkab Bwi
Kepala Dinas Sosial PPAnak-KB, Henik Setyorini memberikan bansos sembako/dok. Humas Pemkab Bwi

Sekitar 126 ribu masyarakat di Banyuwangi menerima Bansos sembako senilai Rp600.000 yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) program sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial RI. Sebanyak 60 ribu di antaranya, kini sudah menerima bansos sembako tersebut yang disalurkan langsung melalui Kantor Pos Banyuwangi.


Berbeda dari bantuan sebelumnya yang berupa paket sembako, bantuan kali ini diberikan langsung berupa uang tunai. Masing-masing penerima bantuan, mendapatkan uang tunai Rp 600 ribu.

 “Ini untuk jatah 3 bulan, Januari – Maret. Jadi per bulan mereka diberikan Rp200 ribu, sehingga totalnya Rp600 ribu. Semoga bermanfaat untuk keseharian,” kata Trian Nugroho, Kepala Kantor Pos Banyuwangi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (4/3).

 Dijelaskan, syarat untuk mengambil bantuan ini cukup membawa KTP dan kartu keluarga (KK). Masyarakat yang menerima, adalah mereka yang sudah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.

 Agar penyaluran bisa rampung sesuai target, per harinya harus bisa menyalurkan kepada sekitar 9 ribu orang. Apabila ada penerima yang terlambat mengambil bantuan dari jadwalnya, maka dapat diambil di kantor pos yang ada di seluruh Banyuwangi.

 “Penyaluran kita lakukan secara bertahap. Kita punya 25 tim, masing-masing tim ada 4 sampai 5 petugas. Setiap harinya, kita targetkan 9 ribu orang penerima. Mudah-mudahan bisa selesai secepatnya,” jelasnya.

 Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana, Henik Setyorini menjelaskan bahwa uang tunai yang diberikan kepada KPM hendaknya dimanfaatkan untuk membeli bahan pangan kebutuhan sehari-hari. Seperti beras, telur, lauk pauk, buah-buahan, atau bumbu dapur lainnya.

 “Tidak diperkenankan untuk beli kebutuhan sekunder atau kebutuhan di luar jenis sembako, seperti rokok atau beli lainnya yang sifatnya konsumtif. Namanya saja program bantuan sembako,” kata Henik.

 Untuk pembelian sembako, lanjut dia, penerima bansos bisa belanja di e-warung atau warung terdekat di rumah. “Bisa juga di pasar rakyat terdekat, yang penting bahan sembako dan kebutuhan pangan harian,” kata Henik.