Lebaran tahun ini jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Silahturahmi ke sana saudara saat lebaran, tidak lagi berbicara soal tentang kesuksesan.
- 8.308 Wisatawan Kunjungi Bromo saat Libur Lebaran 2024
- Bupati Mas Dhito bersama Pak Pram Rayakan Lebaran Idul Fitri di Kediri
- Pemkot Surabaya Gandeng Polri dan Kogartap III Antisipasi Parkir Liar di KBS Saat Libur Lebaran
Pengamat Sosial Universitas Brawijaya Malang, I Wayan Suyadnya memandang bahwa silaturahmi kali ini akan banyak cerita-cerita tentang bagaimana bertahan hidup saat Covid-19 melanda.
"Glorifikasi kesusksesan kaum urban saat mudik di kampung halaman akan berkurang sebelum pandemi. Makna lebaran akan lebih banyak diisi masyarakat dengan pertukaran pengalaman bertahan hidup. Mereka kan sudah dua tahun tidak mudik," jelas I Wayan dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa,(3/5).
I Wayan menambahkan, sebelum pandemi, masyarakat ketika mudik saat lebaran, biasanya akan menunjukkan bukti kesuksesannya. Misalkan saja, pulang membawa motor atau mobil baru, serta membawa oleh-oleh yang terbihal mahal. Kemudian bercerita tentang pekerjaaan dan pengalaman kesusksesannya.
Namun, setelah dua tahun bertahan dengan pandemi, hal hal mewah ketika mudik akan berkurang.
"Mereka akan tampil biasa. Ya memang tidak semua, tapi itu lebih dominan. Bahkan, saat mereka bertemu di kampung halaman, cerita cerita pengalaman pandemi, kemudian pertanyaan-pertanyaan Si A ada di mana sekarang, dan Di B ada dimana? Itu yang akan terjadi," sambungnya.
I Wayan melanjutkan, makna mudik lebaran tahun 2022 ini akan semakin menguatkan
relasi sosialnya dengan pola kehidupan baru yang berbasis protokol kesehatan.
- Khofifah Ajak Berburu Kuliner Khas Jatim Selama Mudik
- 8.308 Wisatawan Kunjungi Bromo saat Libur Lebaran 2024
- Hari H Lebaran, Masih Ada 42 Ribu Penumpang yang Mudik Gunakan Kereta di Wilayah Daop 8 Surabaya