Sebagai bentuk antisipasi mencegah dan merebaknya penyakit hepatitis akut pada anak-anak, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri melakukan sosialisasi di 31 SD Negeri, swasta dan MI, Rabu (11/5).
- Capai 90 Persen, Mas Dhito Targetkan PTSL Lengkap 2025
- Interupsi Sambutan Bupati Dhito, Mahasiswa Ini Justru Dapat Apresiasi
- Cegah Anemia, Mbak Cicha dan Mbak Dewi Berikan Edukasi Gizi pada Remaja Putri
Sosialisasi tersebut ditujukan pada guru-guru agar menjaga siswanya saat ada di sekolah. Pasalnya penyakit hepatitis akut ini sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh WHO.
Kepala Dinkes Kota Kediri Dr. dr. Fauzan Adima mengatakan, sosialisasi penyakit hepatitis akut tersebut disarankan agar anak-anak tidak membeli makanan secara sembarangan. Karena, penyebaran hepatitis akut ini melalui makanan yang tidak higienis.
"Kami hari ini melakukan sosialisasi pada guru-guru ditingkat SD Negeri, swasta, dan MI, agar para guru ini mengerti gejala dari penyakit hepatitis akut. Kami juga memberitahukan pada para guru, agar melarang pada siswanya untuk jajan diluar yang dimungkinkan kurang higienis." kata Fauzan dikutip Kantor Berita RMOL Jatim.
Fauzan menyarankan agar para guru melakukan pengawasan secara ketat pada anak didiknya. Selain membawa makanan sendiri, anak-anak disarankan agar membawa alat makan sendiri dan tidak saling bertukar dengan temannya.
Untuk diketahui penyakit hepatitis akut ini menyerang anak usia di bawah 15 tahun.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Capai 90 Persen, Mas Dhito Targetkan PTSL Lengkap 2025
- Interupsi Sambutan Bupati Dhito, Mahasiswa Ini Justru Dapat Apresiasi
- Cegah Anemia, Mbak Cicha dan Mbak Dewi Berikan Edukasi Gizi pada Remaja Putri