Dua Kelurahan di Banyuwangi Jadi Langganan Banjir Rob

Sejumlah anak-anak bermain air yang merendam jalan kampung Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi Kota/RMOLJatim
Sejumlah anak-anak bermain air yang merendam jalan kampung Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi Kota/RMOLJatim

Kelurahan Kepatihan dan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi Kota jadi langganan banjir rob. Bahkan, dalam setahun banjir bisa terjadi dua hingga empat kali.


Dua kawasan tersebut masing-masing berada di sisi Pantai Boom dan termasuk daerah padat penduduk.

Dari pantauan di lapangan, puluhan rumah sempat terendam air. Sedangkan di jalan-jalan kampung air masih terlihat menggenang hingga pukul 11.00 WIB, Kamis (19/5).

"Di sini sudah langganan seperti ini. Setiap tahun banjir rob bisa terjadi dua sampai 4 kali," kata Sumiyatun (45), warga Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

"Setiap banjir, biasanya air akan surut antara 3 sampai 4 jam," imbuhnya yang saat itu tengah mencuci kasur bekas terendam.

Tahun ini, banjir rob, tambah Muntama (55), terjadi siang hari. Sebelumnya, air dari pesisir akan naik ke permukiman pada malam hari.

"Di Kelurahan Kepatihan ini ada sekitar 4 RT yang terdampak. Kalau ketinggian air hanya sampai di atas mata kaki," katanya.

Banjir rob yang paling parah dampaknya, terjadi pada tahun 2021 sekitar bulan Maret. Untuk saat ini, air laut yang naik permukiman warga adalah di hari ke tiga.

"Kalau tanggulnya sudah ada sebenarnya, tapi airnya masih naik lewat gorong-gorong," ujar Muntama.

Sementara, warga RT 3 RW 2, Yanto, mengatakan, bila banjir rob bisa terjadi hingga 4 (empat) kali dalam setahun.

Jarak rumahnya, dari tanggul pesisir Pantai Boom hanya sekitar 50 meter. Maka, setiap kali banjir rob, kampungnya berpotensi terendam air.

"Kalau banjirnya tanggal 15 (kalender jawa) banjirnya terjadi siang hari. Kalau tanggal 1 banjirnya pas malam hari," sebutnya.