Merubah Mindset Petani, Semua ASN di Ngawi Dianjurkan Beli Beras Organik

Ilustrasi beras organik/ net
Ilustrasi beras organik/ net

Bupati Ngawi Ony Anwar mencoba meningkatkan mutu pertanian dengan berbasis organik. 


Kini, sebanyak 8.510 aparatur sipil negara (ASN) dilingkup Pemkab Ngawi diharapkan melakukan pembelian beras organik atau dalam kategori beras sehat.

"Siapa lagi yang harus mengawali kalau bukan kita (ASN-red) sesuai program kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan dimana salah satunya pertanian organik," terang Ony Anwar dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa, (24/5).

Pembelian beras organik, dimaksudkan Ony adalah untuk beras organik yang belum bersertifikasi dan mempunyai pasar. Maka dengan kebijakan itu dianjurkan bagi ASN untuk melakukan pembelian terlebih dahulu. 

Bahkan pembelian beras organik disesuaikan dengan kemampuan ASN sesuai golongannya. Dimana eselon 2 diharapkan membeli beras 15 kilogram, eselon 3 sebanyak 10 kilogram dan eselon 4 hanya 5 kilogram.

Mengacu angka itu, petani padi organik harus menyediakan 85.100 kilogram atau 85 ton beras untuk mencukupi kebutuhan seluruh ASN per bulan. Dengan prinsip seperti itu lanjut Ony, pertanian berbasis konvensional akan bergeser ke organik 

Diterangkan lebih lanjut, saat ini lahan pertanian padi organik yang tergarap baru 250 hektare yang tersebar di 52 desa. Dalam sekali panen, produksinya mencapai 1.750 ton. Bila setahun panen tiga kali, maka total produksi 5.250 ton. 

Bupati meyakini, adanya pembeli dari ASN bakal memicu migrasi pertanian organik. Di sisi lain, mendorong perubahan mindset pertanian ramah lingkungan berkelanjutan

"Golnya agar petani tidak ketergantungan ke pupuk kimia sintetis melainkan organik. Sehingga tanah akan menjadi gembur tidak terkontaminasi kimia," ulas Ony Anwar.