Wali Kota Eri Pastikan Kampung Peneleh-Pandean Jadi Kawasan Wisata Sejarah

Wali Kota Eri Cahyadi menerima nasi tumpeng dari Djarot Saiful Hidayat/RMOLJatim
Wali Kota Eri Cahyadi menerima nasi tumpeng dari Djarot Saiful Hidayat/RMOLJatim

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan pengerjaan kawasan wisata Kampung Peneleh-Pandean selesai pada 10 November 2022 mendatang.


"Sejarah disini kita gabungkan dengan rumah HOS Tjokroaminoto. Karena Pak Karno dulu pernah belajar ke HOS Tjokroaminoto," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat menghadiri puncak peringatan Bulan Bung Karno di Kampung Pandean Surabaya, Senin (6/6).

Lebih lanjut Wali Kota Eri mengatakan Kampung Peneleh dan Kampung Pandean merupakan kampung sejarah yang menjadi dapur pergerakan kemerdekaan. 

"Banyak pahlawan dari sini, jadi kita jadikan satu menjadi wisata sejarah," jelasnya.

Sementara itu Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDIP, Djarot Saiful Hidayat menyambut baik rencana pemerintah kota Surabaya menjadikan kawasan Kampung Peneleh-Pandean sebagai kawasan wisata.

Menurut Djarot, rumah kelahiran Bung Karno merupakan mini museum, dimana Bung Karno pernah dilahirkan disini dan sekarang menjadi cagar budaya yang bisa dikunjungi seluruh masyarakat, terutama para pelajar. 

"Pak wali juga bisa mendesain bersama pak Armuji, untuk wisata sejarah. Ada rumah Tjoroaminoto sebagai sebagai guru bangsa.  Dimana para tokoh bangsa itu mondok dan belajar di mbah Tjokro dan masuk dalam organisasi serikat islam," paparnya.

Puncak Bulan Bung Karno di Surabaya ditutup dengan festival masakan resep Mustika Rasa yang menjadi warisan Bung Karno. 

Masakan tersebut diolah dan disajikan oleh warga kampung kemudian dinikmati warga Kampung Peneleh.

"Inilah bentuk dari kita mewarisi apinya Bung Karno yaitu gotong royong," ujar Djarot.

Anggota DPR RI tersebut mengatakan, kick off peringatan Bulan Bung Karno sengaja di gelar di Surabaya. 

"Karena ada penyimpangan sejarah yang terjadi selama ini. Bahwa Bung Karno itu ditulis dalam cerita itu lahir di Blitar. Dan kegiatan di Surabaya ini sebagai bentuk  pelurusan sejarah. Supaya anak muda tahu bahwa Bung karno itu Arek Suroboyo," pungkas Djarot.