Ganjar Sulit Nyapres, Megawati Diprediksi akan Pilih Prabowo-Puan di Last Minute

Pemerhati politik dan kebangsaan, Danu Budiyono/Ist
Pemerhati politik dan kebangsaan, Danu Budiyono/Ist

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tinggi. Bahkan meski Presiden Joko Widodo memberi sinyal mendukung Ganjar, namun bukan berarti bisa mudah melenggang menjadi calon presiden (Capres) 2024 dari PDI Perjuangan.


Hal ini disampaikan pemerhati politik dan kebangsaan, Danu Budiyono pada Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (7/6).

"Ganjar levelnya cukup gubernur. Dia tidak akan bisa maju sebagai Capres, meski didukung oleh Jokowi," terang Danu. 

Danu membeberkan alasan Ganjar sulit maju jadi Capres karena PDIP sudah pasti akan memilih Puan Maharani.

Selain anak biologis Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pewaris kepemimpinan PDIP, Puan terbukti memiliki sederet prestasi. 

"Banyak kader PDIP yang prestasinya melebihi Ganjar hari ini. Tetapi yang melebihi Puan belum ada. Puan pernah jadi ketua Fraksi, Menko, dan sekarang memimpin lembaga besar seperti DPR RI. Kenegarawaannya teruji," jelasnya.

Maka sampai kapanpun, lanjut Danu, Puan tetap menjadi representasi suara PDIP. Berbeda dengan Ganjar yang ketika tidak  menjabat gubernur, dia akan menjadi rakyat biasa. 

Kendati demikian, Danu melihat posisi Puan saat ini belum cukup untuk dicalonkan sebagai Capres. Karena itu Megawati diperkirakan akan mengusung Capres lain yaitu Prabowo Subianto. Sementara Puan akan mendampingi sebagai Cawapres. 

"Keputusan menduetkan Prabowo-Puan akan ditentukan Megawati di last minute. Pertimbangannya selain ini menjadi koalisi besar juga Prabowo-Puan relatif bisa masuk kemanapun, bisa diterima di semua kalangan. Puan bisa menjadi representasi gen z atau pemilih milenial sedangkan Prabowo sangat berpengalaman. 

Dan menurut saya itu sudah final, sehingga jokowi maupun ganjar harus tunduk pada keputusan partai," demikian Danu.