Sejak sepekan terakhir harga cabai di beberapa daerah melambung bahkan dapat dinilai pindah harga. Seperti di Pasar Besar Ngawi terlihat para konsumen lebih memilih membeli cabai kering daripada basah.
- Gubernur Khofifah Janji Undang Pelaku UKM Papua di Pameran Dagang Jawa Timur
- Didatangi Faisol Riza, Warga Pulau Gili Probolinggo Keluhkan Pelayanan Kesehatan dan Ingin Tambahan Modal
- Hingga Akhir Tahun, Dindikbud Bondowoso Target 80 Persen Vaksinasi Pelajar
"Kalau lombok karak (cabai kering) pakai sedikit sudah pedas. Kalau mau beli cabai basah harganya mahal banget," terang Asti, seorang pembeli, Kamis, (9/6).
Di tempat yang sama Warsiani pedagang cabai di Pasar Besar Ngawi kepada Kantor Berita RMOLJatim mengatakan, jenis cabai belis merah saat ini harganya Rp 95 ribu per kilogram padahal sebelumnya hanya berkisar Rp 45 ribu per kilogram.
Sedangkan cabai hijau harganya sama-sama naik Rp 45 ribu per kilogram. Kenaikan harga ungkap Warsiani, kiriman dari distributor memang berkurang. Selain itu kondisi cabai bermacam jenisnya pun banyak yang rusak atau pembusukan.
"Cabai ini kan kiriman dari luar daerah Ngawi dan jumlahnya itu berkurang banget sebabnya cabai dari petani banyak yang rusak. Wajar jika harganya mahal," jelas Warsiani.
Terpisah, Yusuf Rosyadi Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi menyorot kenaikan harga cabai dipicu dari pasokan distributor berkurang. Selain itu didaerah penghasil cabai seperti Kediri banyak yang rusak akibat penyakit jenis anthrax.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi