Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melaporkan lonjakan jumlah kasus Covid-19, kementerian kesehatan dari dua negara tetangga itu melaporkan pada Rabu (8/6) waktu setempat.
- Presiden Joe Biden akan Akhiri Darurat Covid-19 AS pada 11 Mei
- Kaleidoskop 2022: Gebrakan Padat Karya dan Destinasi Wisata Baru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Surabaya
- Presiden Mau Cabut PPKM, Gibran: Kenapa Enggak dari Dulu?
Baca Juga
Situs web kementerian Arab Saudi mengatakan pada Rabu (8/6), bahwa kasus-kasus di Kerajaan melewati ambang 1.000, mencatat 1.029 kasus pada hari Rabu, dengan yang paling banyak dilaporkan di ibu kota Riyadh pada 341 infeksi baru.
Tiga kematian baru juga dicatat pada hari Rabu, sehingga total kematian Covid-19 menjadi 9.163 di Arab Saudi. Sebanyak 8.216 kasus tetap aktif di Kerajaan, 92 di antaranya dianggap kritis oleh kementerian.
Sementara Kantor Berita Emirates WAM melaporkan tren serupa di UEA yang melaporkan 867 kasus Covid-19 baru, menjadikan total kasus di negara itu menjadi 912.953 sejak awal pandemi.
Ini menandai kenaikan yang signifikan dari 572 kasus pada hari Selasa dan 597 pada hari Senin.
Kementerian juga melaporkan 637 pemulihan pada hari Rabu, dan tidak ada kematian akibat Covid-19 pada bulan Juni. UEA telah melaporkan 2.305 kematian terkait Covid-19 sejak awal pandemi.
Pada 2 Juni, negara Teluk itu mengatakan telah mencapai vaksinasi 100 persen dari semua kategori yang ditargetkan.
Sementara itu, Arab Saudi juga telah membuat langkah besar dalam upaya vaksinasi, dengan lebih dari 66.230.743 dosis diberikan, menandai lebih dari 96 persen populasi divaksinasi ganda, menurut perkiraan Reuters.
- Presiden Joe Biden akan Akhiri Darurat Covid-19 AS pada 11 Mei
- Mendag Bawa Misi Dagang ke Arab Saudi, Hasilkan Kerjasama Senilai Rp 2,3 Triliun
- Arab Saudi Optimis Mampu Jembatani Kesenjangan Hubungan China-AS