Selain Bahas Politik, Ketua DPD Golkar Ajak Alumni PMII Waspadai Radikalisme di Banyuwangi

Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Ruliyono (kacamata hitam) serta jajaran usai menerima audiensi bersama PC IKA PMII Banyuwangi/RMOLJatim
Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Ruliyono (kacamata hitam) serta jajaran usai menerima audiensi bersama PC IKA PMII Banyuwangi/RMOLJatim

Pertemuan Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Ruliyono, dengan alumni PMII diwarnai pembicaraan seputar politik. Selain juga diajak untuk mewaspadai radikalisme masuk hingga ke pelosok desa di Bumi Blambangan.


Pertemuan yang dikemas forum audiensi itu diajukan oleh Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC IKA PMII) Banyuwangi kepada Ketua DPD Partai yang berlambang pohon beringin itu, Senin (13/6).

Ruliyono yang juga Wakil Ketua DPRD Banyuwangi itu berpesan kepada seluruh pemuda untuk terus mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Empat pilar kebangsaan ini harus menjadi pegangan hidup dalam berbangsa dan bernegara, serta perlu kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di pelosok desa,” ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (14/6).

“Alumni PMII dapat menjadi pelopor pertama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bahwa pemuda adalah garda terdepan dalam menyelamatkan Bangsa Indonesia dari paparan radikalisme,” imbuh Ruli-sapaannya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD Golkar Banyuwangi juga mengajak kader-kader PMII yang potensial dan ingin terjun kedalam dunia politik melalui partai berlambang pohon beringin.

“Politik itu wajib dikuasai, khususnya oleh teman-teman alumni PMII agar berdaya. Politik adalah alat untuk mencapai suatu tujuan, untuk sebesar-besarnya kemaslahatan masyarakat Banyuwangi,” kata Ruliyono.

Sementara itu, mandataris Ketua Umum PC IKA PMII Banyuwangi, Agus Baidlowi menyampaikan terimakasih atas sambutan yang luar biasa dari DPD Golkar. Semoga pertemuan itu dapat menjadi awal yang baik dalam menjalin komunikasi kedepan.

“Karena kita semua adalah bagian dari Banyuwangi dan Banyuwangi adalah milik kita bersama. Maka, harus kita bangun secara bersama-sama,” kata Agus sembari mengenalkan kepengurusan hasil Muscab-2 PC IKA PMII Banyuwangi beberapa waktu lalu.

“Salah satu hal yang menjadi impian saya adalah bisa roadshow ke Forpimda, ke semua partai politik di Banyuwangi. Karena IKA PMII ini adalah pelangi-semua ada, anggota-anggota IKA PMII ada di berbagai partai politik, ini komitmen saya ketika terpilih,” tambahnya.

Mengenai anggota PMII yang ekstrim kanan, Agus menyatakan Insyaallah tidak ada. Karena telah ditempa dengan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah (Aswaja) sejak masuk menjadi anggota PMI, yakni Masa Penerimaan Anggota Baru atau Mapaba.

“Saat Mapaba ada materi ke-PMII-an. Jadi, keIslaman, keIndonesiaan itu sudah melebur termasuk Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI,” ucapnya.

Agus melanjutkan, bahwa PC IKA PMII juga mempunyai tujuan Banyuwangi harus menjadi daerah yang ‘Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur’.

“Persoalan rumahnya berbeda-beda itu tidak menjadi masalah, ada yang di Golkar atau ada di partai lain, ya monggo. Sehingga sinergitas potensial antara partai politik dengan ormas kemahasiswaan, ormas kepemudaan bersatu untuk Banyuwangi. Saya yakin Banyuwangi akan lebih maju,” paparnya.