Lewat Inovasi, Velue Creation Riil Petrokimia Gresik Bertambah Rp 240 Miliar

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo/Ist
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo/Ist

Inovasi Petrokimia Gresik sepanjang tahun 2021 tercatat mampu menciptakan nilai tambah atau value creation riil sebesar Rp 240,68 miliar bagi perusahaan.


Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, dari total value creation riil tersebut, Rp 66,19 miliar atau 27,5 persen di antaranya, berkontribusi langsung terhadap perolehan laba perusahaan (direct financial benefit).

“Pandemi Covid-19 di Indonesia tahun lalu memasuki gelombang kedua, lonjakan kasusnya pun cukup tinggi. Kondisi ini memang berdampak bagi dunia industri. Alhamdulillah, kondisi ini justru semakin memacu Insan di Petrokimia Gresik untuk terus berinovasi,” ujarnya, Kamis (16/6).

Ia menjelaskan, value creation riil tersebut merupakan sumbangsih dari 82 persen karyawan yang terus berpikir improvement sepanjang tahun 2021 bagi perusahaan.

"Mereka (karyawan) tergabung dalam 1.158 gugus inovasi, atau meningkat jumlahnya dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 71,2 persen," ungkapnya.

“Kami menyadari inovasi merupakan kunci untuk bertahan di tengah berbagai tantangan yang ada. Berkat inovasi pula, Petrokimia Gresik berhasil mengubah tantangan menjadi peluang selama setengah abad ini,” tuturnya.

Inovasi unggulan Petrokimia Gresik di tahun 2021 yang disajikan pada konvensi tahun ini, lanjut Dwi di antaranya GIO Digital Office, yang mampu menurunkan frekuensi masalah penciptaan naskah dinas dan mempercepat prosesnya. Inovasi tersebut mampu menyumbangkan penghematan sebesar Rp 839,6 juta dalam waktu 13 bulan.

Inovasi GIO Fleksi berhasil menurunkan 50 persen Downtime Pabrik Urea 1A, sekaligus mampu menghasilkan potensi penghematan hingga Rp 252 miliar dalam waktu tujuh bulan.

Inovasi SS Kuantitatif mampu menurunkan jumlah Pupuk ZA yang tidak sesuai spesifikasi, dari 46 ribu ton menjadi 0 ton dengan Metode Volumetri, sehingga mengurangi potensi kerugian perusahaan akibat keluhan dari end-user.

Terakhir, SS Slundar Slundur sukses memanfaatkan limbah padat hasil kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebagai bahan baku filler pada Pupuk NPK. Berdasarkan perhitungan verifikasi kinerja keuangan, penerapan inovasi tersebut menghasilkan penghematan sebesar Rp 2,9 miliar dalam setahun.

Keempat inovasi tersebut juga telah berhasil meraih predikat “3 Stars” atau kategori tertinggi dalam ajang konvensi inovasi internasional “26th Asia Pacific Quality Organization (APQO). Artinya, karya inovasi tidak hanya berdampak pada perolehan laba bagi perusahaan, tapi juga menginspirasi dan mampu membawa prestasi hingga level internasional.

Dalam ajang Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional (TKMPN) XXV Tahun 2021, dari 20 gugus Petrokimia Gresik Grup mendapatkan 5 Diamond, 13 Platinum dan 2 Gold. Selanjutnya, di ajang Pupuk Indonesia Quality Improvemen (PIQI), dari 4 gugus yang ikut serta, 1 gugus diantaranya memperoleh predikat Excellent, 2 gugus predikat Very Good dan 1 gugus predikat Good.

Konvensi inovasi dengan tema “Light Up Your Innovation Beyond Infinity for the Golden Future of Agroindustry” ini juga menyasar ke anak perusahaan dan perusahaan afiliasi Petrokimia Gresik. Total ada sembilan anak perusahaan Petrokimia Gresik yang mengirimkan 24 gugus inovasinya.

Terakhir, Dwi Satriyo menegaskan penyelenggaraan KIPG merupakan media apresiasi manajemen kepada para inovator di lingkungan Petrokimia Gresik Group yang telah memberikan kontribusi nyata dan mampu menjawab tantangan agroindustri di era disrupsi dan hiperkompetisi saat ini.

"Perusahaan tidak hanya sekedar berinovasi namun membutuhkan berbagai breakthrough untuk menjadi solusi agroindustri dan mewujudkan pertanian berkelanjutan," tukasnya.

"Melalui terobosan tersebut, perusahaan banyak melakukan perbaikan dan peningkatan dari segi kualitas produk, proses bisnis, optimalisasi teknologi, pelayanan, organisasi, dan sebagainya,” pungkasnya.