Video Presiden Jokowi menghadap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menjadi perbincangan di media sosial.
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan
- Apakah Prabowo Bakal Disetir Jokowi Jika Jadi Presiden?
Pengamat politik dan kebangsaan, Danu Budiyono menilai, ada banyak ruang dan aktivitas private presiden yang dipertontonkan ke publik.
"Untuk video yang ini, private Presiden Jokowi selaku pemegang kekuasaan tertinggi memang terasa beda dan sedikit mengganggu terutama soal relasi kuasa seorang presiden dan jajaran elit PDIP," terang Danu pada Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (22/6).
Video Jokowi menghadap Megawati, menurut Danu, seolah meneguhkan bahwa inilah yang disebut petugas partai.
"Dan ini seorang presiden lagi menghadap pemilik partainya.
Walaupun presiden itu petugas partai (meminjam istilah Bu Mega) dan istilah itu memang tak masalah dalam konteks kepartaian," imbuhnya.
Karena video itu sudah menjadi komsumsi publik, Danu mengingatkan para elite untuk hati-hati menggunakan diksi ’petugas partai’ di ranah publik karena tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama.
"Yang terjadi justru nanti menimbulkan kontroversi di ranah publik. Padahal alangkah lebih baiknya ada pihak yang mendokumentasi sekalian kalo memang ingin dipublikasi," demikian analisa Danu.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- Warga Antre Beli Sembako Murah hingga Pingsan, Ini Usul Al-Hasanah Foundation kepada Presiden Jokowi
- Rencana Jokowi Sematkan Pangkat Jenderal ke Prabowo, TB Hasanuddin: Dalam TNI Tak Ada Pangkat Kehormatan