Ketua DPR RI Puan Maharani seharusnya tidak melakukan tindakan merekam dan memviralkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
- Ramai Tagar #2024IkutKomandoIBHRS, Pengacara HRS: Sementara Belum Dukung Capres 2024
- Bukan Siapa-siapa tanpa Jokowi, Megawati Disarankan Tidak Usung Gibran di Pilgub
- Ukraina Identifikasi 10 Tentara Rusia Dalang Pelanggaran HAM di Bucha
Baca Juga
Hal itu diungkapkan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Fadli Rumakefing merespon tindakan Puan Maharani yang memviralkan sebuah video yang menampilkan Presiden Jokowi sedang menghadap Megawati yang dilakukan oleh, Selasa (21/6).
Menurut Fadli, Puan Maharani seharusnya tidak melakukan tindakan tersebut dengan mengunggah apa yang ada di dalam ruangan itu.
"Puan harus bisa membedakan mana konsumsi publik mana konsumsi internal," ujar Fadli, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/6).
Kondisi pertemuan antara Megawati dan Jokowi, menurut Fadli, seharusnya cukup menjadi konsumsi internal. Apalagi, Jokowi saat ini berstatus sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
"Simbol negara harus dijaga marwahnya," kata Fadli.
Fadli menegaskan, sikap Puan Maharani tidak menunjukkan sikap kenegarawanan yang tidak etis. Ia berharap, Puan Maharani tidak melakukan lagi di kemudian hari.
"Saudari Puan Maharani seakan-akan menggambarkan Garuda Pancasila tunduk di depan Banteng,” pungkasnya.
- Tutup Holywings untuk Selamanya, Gus Yasien: Membela Rasulullah SAW Juga Tugas Pemimpin Muslim
- Kontestan Politik Boleh Beda Strategi tapi Tetap Bernaung pada Konstitusi
- Isu Penggunaan Dana Umat Jangan Sampai Ganggu Kolaborasi ACT dan Pemprov DKI