Gagal Paham soal Papua, Pernyataan Megawati Rasis

Megawati Soekarnoputri/Net
Megawati Soekarnoputri/Net

Pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri soal Papua saat memberikan sambutan di acara Rakernas II PDIP menuai kritik. Sebuah pernyataan yang dianggap cenderung rasis dan tak pantas disampaikan oleh Megawati.


Kritik itu dilontarkan Jurubicara Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Khusus Urusan Papua dan Papua Barat, Arkilaus Baho.

Arkilaus menilai, tidak seharusnya seorang pejabat publik menyampaikan pemikiran yang cenderung rasis dan tak berkepribadian sebagai bangsa Indonesia.

"Pernyataan seorang tokoh bangsa yang juga pernah menjabat presiden, Megawati Soekarnoputri, tak bisa diterima," ujar Arkilaus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/6).

“Di kadapan kader partainya termasuk Presiden Jokowi, Megawati menyampaikan Papua mesti blending (percampuran) agar sama dengan Indonesia. Pernyataan 'kopi susu' tersebut seakan Papua bukan Indonesia bahkan rasis,” lanjutnya.

Menurut Arkilaus, Megawati tidak paham Pancasila dan Kebhinekaan yang menjadi perekat mewujudkan cita-cita bersama. Karena menurutnya, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat, serta budaya.

"Pernyataan bos partai berkuasa tersebut semakin menegaskan elite politik Indonesia tak punya konsep utuh dalam melihat persoalan Papua," kata Arkilaus.

Padahal menurut Arkilaus, cara pandang yang cenderung rasis dengan melihat warna kulit seharusnya sudah dikubur dalam-dalam.

"Cara pandang bahwa Indonesia itu hanya satu warna kulit 'uniform' suatu kegagalan fatal yang tak bisa ditolerir,” tegasnya.

Karena itu, Arkilaus menegaskan Megawati tak layak jadi seorang pemimpin, apalagi mengurusi lembaga urusan Pancasila. Menurutnya, Megawati seharusnya banyak belajar tentang peradaban bangsa ini.

"Prima mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam melihat masalah rakyat, terutama Papua. Partai Prima menekankan perlunya pendekatan Papua melalui nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan," pungkasnya.