Kadin Prioritaskan Transisi Energi Berkeadilan 

Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki/Net
Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki/Net

Transisi energi dengan menurunkan emisi di seluruh sektor dan segmen masyarakat tengah didorong oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Tapi transisi ini wajib disertai dengan terciptanya inovasi dan metode untuk meningkatkan kesetaraan sosial, khususnya dalam konteks keadilan energi tengah didorong.


Ketua Komite Tetap Energi Baru dan Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki mengurai bahwa transisi energi yang berkeadilan merupakan salah satu semangat yang dibangun oleh Kadin dalam konteks transisi energi Indonesia.

Apalagi, banyak segmen komunitas, khususnya di area terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Indonesia yang mengalami kemiskinan listrik. PLN memang sudah hadir. Tapi pasokan listrik yang ada di daerah tersebut tidak merata.

“Akibatnya komunitas masyarakat di daerah 3T hanya bisa mendapatkan listrik sekian jam sehari, belum 24 jam,” ujar Ketua Kadin Net Zero Hub ini saat menjadi pembicara di Global Conference 2022 Asia Venture Philanthropy Network (AVPN), Kamis (23/6) di Bali.

Menurutnya, keterbatasan pasokan listrik akhirnya menghambat perputaran ekonomi komunitas. Padahal untuk mendapatkan nilai tambah, dibutuhkan infrastruktur dasar yang salah satunya kelistrikan.

Lulusan ITB ini menegaskan, peran serta semua pemangku kepentingan dalam membangun transisi energi yang berkeadilan, terlebih dengan adanya keterbatasan dari PLN selaku perwakilan pemerintah dalam memasok energy listrik.

“Dalam hal perbaikan penyediaan listrik untuk daerah 3T, kita harus akui PLN memiliki keterbatasan satu dan lain hal. Boleh dibilang kondisi oversupply di Jawa Bali menjadi issue besar bagi PLN yang membuat EBT skala utilitas belum menjadi prioritas PLN. Tetapi yang lebih disesalkan, kebutuhan komunitas masyarakat di 3T seolah-olah turut terbengkalai di tengah kondisi oversupply Jawa Bali,” tukasnya sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Di tengah hiruk pikuk sistem kelistrikan Indonesia, Kadin tengah merancang serangkaian kerjasama dengan kelompok dan komunitas yang memiliki perhatian terhadap kebutuhan komunitas masyarakat 3T. Terutama komunitas yang dapat memberikan dampak positif dan langsung dapat dirasakan.

Kadin bertemu dan bekerja sama dengan komunitas pemuda yang merancang bisnis model inovatif dimana penyediaan listrik energi terbarukan dikombinasikan dengan layanan infrastruktur yang betul-betul diperlukan oleh daerah tersebut.

“Sebagai contoh irigasi. Selain menyediakan listrik dari energi terbarukan, kita juga harus merancang teknologi dan model bisnis berkelanjutan yang dapat menjawab kebutuhan akan irigasi di sub-sektor pertanian dan perkebunan yang ada pada komunitas masyarakat 3T,” demikian tambahan penjelasan dari Yusrizki.

Selain Kadin, kegiatan Global Conference 2022 Asia Venture Philanthropy Network (AVPN) turut menghadirkan Carbon Impact Capital, Social Innovation Exchange, dan International Renewable Energy Agency (IRENA) sebagai narasumber.