Mensos Risma Kunjungi Anak Disabilitas Korban Pemerkosaan, Ini Bentuk Bantuannya

Mensos Tri Rismaharini usai menjenguk anak disabilitas/RMOLJatim
Mensos Tri Rismaharini usai menjenguk anak disabilitas/RMOLJatim

Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini mengunjungi rumah anak disabilitas berusia 15 tahun, yang menjadi korban pemerkosaan oleh tetangganya sendiri beberapa waktu lalu.


Dalam kunjungannya itu, Mensos Risma sapaan Tri Rismaharini melakukan komunikasi secara langsung dengan anak tersebut.

Hasilnya Risma mengaku bila anak tersebut masih dapat melakukan komunikasi.

"Sebenarnya sudah ditindaklanjuti sama pak Wali Kota, cuma saya hanya ingin memastikan lagi. Pas saya coba ajak bicara, ternyata dia gak bisu. Saya tadi coba bilang 'ibu', dia bisa menirukan kata saya," kata Mensos Risma dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (29/6).

Mensos Risma mengatakan, nantinya anak ini juga akan diberangkatkan ke kota Solo untuk mendapatkan pelatihan usaha.

Tak hanya itu, anak tersebut juga akan diajari membaca dan menulis. Selain itu, dia juga didampingi jajaran Pemkot Surabaya dalam hal trauma healing.

"Latihannya macam-macam, tergantung passionnya dia. Ada pilihan makanan, kerajinan tangan, menjahit atau yang lainnya untuk kelangsungan masa depannya," ujarnya.

Menurutnya, korban yang masih belia tersebut sudah diberikan alat bantu dengar untuk melancarkan komunikasinya. 

Hal ini dilakukan, supaya nantinya anak tersebut dapat menjadi mandiri dan dapat mengejar impiannya.

"Pokoknya yang paling penting itu gimana dia bisa mandiri. Dengan alat bantu dengar, mininal bisa menjadi cara dia untuk membela diri. Soalnya juga banyak orang disabilitas yang tidak bisa membela diri, sehingga tertimpa musibah seperti ini," ungkap Mensos Risma.

Saat ditanya soal pelaku, ia menyebut bahwa proses hukum sudah dijalankan oleh pihak aparat. 

Proses tersebut, lanjutnya, akan berlanjut hingga tingkat pengadilan.

"Yang terpenting saat orang membutuhkan bantuan, kita harus bisa mengulurkan tangan untuk mereka. Karena banyak sekali kesempatan yang digunakan sebagian orang untuk menyakiti," paparnya.

Selain pelatihan dan trauma healing terhadap anak tersebut, Mensos Risma juga memberikan bantuan kepada orang tua dari korban tersebut, yakni pemberian modal usaha untuk membuka bisnis ayam geprek.

"Kita bantu mod untuk ibunya buka usaha ayam geprek," jelas Mensos Risma.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatun menyatakan bahwa Pemkot telah melakukan pendampingan secara penuh terhadap korban.

"Untuk sekarang kami akan fokus trauma healing dan treatment alat bantu dengar. Setelah itu baru kami akan berangkatkan dia ke Solo untuk mendapatkan pelatihan usaha," tuturnya.

Kendati demiikian, lantaran korban belum sempat menjalani pendidikan formal, maka di Solo nantinya ia akan diberikan pendidikan oleh Pemda dan Kemensos.

"Nanti akan diajarkan di Balai Besar Solo. Kalau kemauan itu datang dari diri sendiri, Insyaallah hasilnya juga akan besar," pungkasnya.