Ketegangan Indonesia-Malaysia Bisa Diselesaikan Lewat Jalur Media 

Pengarah Ekonomi Pejabat Perdana Menteri Malaysia Shahril Suffian Hamdan saar memberi sambutan dalam jamuan makan malam Ismawi/RMOL
Pengarah Ekonomi Pejabat Perdana Menteri Malaysia Shahril Suffian Hamdan saar memberi sambutan dalam jamuan makan malam Ismawi/RMOL

Tidak semua konflik atau ketegangan yang timbul di antara Malaysia dan Indonesia harus diselesaikan di meja kedua pemimpin negara. Ada ruang lain yang bisa memberi jalan kesejukan pada masyarakat. Salah satu yang paling efektif adalah meja redaksi kedua negara.


Begitu kata Kepala Eksekutif Kantor Berita Nasional Malaysia Bernama, Roslan Ariffin saat memberi sambutan acara jamuan makan malam wartawan dari Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Ismawi) di Kuala Lumpur, Kamis malam (30/6). Acara ini turut dihadiri oleh 18 wartawan dari Indonesia dan sejumlah wartawan Malaysia.

Roslan Ariffin mengurai bahwa benih ketegangan biasa muncul dari hal-hal yang sebenarnya kecil. Di sinilah media berperan untuk tidak memperbesar persoalan yang kecil dan meredam potensi ketegangan kedua negara.

“Artinya jurnalis Indonesia jaga Indonesia, jurnalis Malaysia jaga Malaysia. Setiap persoalan kedua negara jangan dibawa ke politisi, nanti tambah besar. Tapi bawa dalam meja redaksi untuk kita selesaikan dengan baik,” ujarnya.

Pengarah Ekonomi Pejabat Perdana Menteri Malaysia Shahril Suffian Hamdan, yang menjadi tamu khusus dalam acara ini mengaku sependapat. Shahril berpendapat bahwa media memang berperan penting dalam memastikan bahwa setiap berita yang berpotensi memicu ketegangan dapat disajikan dalam konteks yang tepat.

Bahkan pemerintah Malaysia ikut mendukung cita-cita besar Ismawi dalam memperkuat hubungan kedua negara melalui jalur persahabatan media.

Salah satunya dibuktikan dengan komitmen Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob yang pada Mei 2022 mengumumkan persetujuan alokasi 1 juta ringgit Malaysia, untuk Ismawi Malaysia melaksanakan kegiatan memperkuat hubungan media dengan Indonesia.

“Harapannya, alokasi dana dapat membantu Ismawi merencanakan program kerja sama media kedua negara, sehingga dapat mewujudkan potensi yang tetap relevan dalam menghadapi tantangan ke depan,” ujar Shahril Suffian Hamdan sebagaimana dimuat Kantor Berita Politik RMOL.