Kementerian Agama (Kemenag) memberikan informasi terbaru data jemaah asal Indonesia yang meninggal saat puncak haji.
- Pemerintah Diingatkan Agar Tak Keluarkan Kebijakan yang Mempersulit Kepulangan Jamaah Haji
- Cuaca di Saudi Tembus 50 Derajat Celcius, Menteri Agama Sampaikan Pesan Penting Untuk Jemaah Haji
- Pengurus PP IPHI 2021-2026 Resmi Dikukuhkan, Begini Pesan Jusuf Kalla
Fase puncak haji sendiri hampir berakhir. Sebagian jemaah yang mengambil Nafar Awal, hari ini sudah mulai kembali ke hotelnya di Makkah. Sementara jemaah yang mengambil Nafar Tsani, masih akan menginap semalam lagi di Mina.
Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Arafah, Muzdalif, dan Mina (Armuzna) Nasrullah Jasam mengatakan, selama fase puncak haji, sejak 8 Zulhijjah 1443 H atau 7 Juli 2022, ada 14 jemaah yang wafat, baik di Makkah, Arafah, maupun Mina.
“Data Siskohat mencatat sejak awal fase Armuzna sampai hari ini, ada 14 jemaah yang wafat,” terang Nasrullah di Makkah, Senin (11/7).
“Total jemaah haji Indonesia yang wafat sejak awal keberangkatan pada 4 Juni 2022 hingga hari ini berjumlah 41 orang,” sambungnya.
Nasrullah mengatakan 14 jemaah yang wafat terdiri atas satu jemaah wafat di KKHI Arafah, enam jemaah wafat di KKHI Makkah, dan tujuh jemaah wafat di KKHI Mina.
"Jika disandingkan dengan angka kematian pada hari yang sama untuk lima tahun terakhir, saat ini adalah yang paling sedikit. Angka penurunannya sangat signifikan," terangnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga hari ke-38 operasional haji di tahun 2015 misalnya, ada 380 jemaah wafat. Sementara pada 2016, ada 149 jemaah wafat. Tiga tahun berikutnya, angka kematian pada angka 274 (2017), 154 (2018), dan 151 (2019).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tahun Depan Kuota Haji Indonesia 221 Ribu
- 15 Tahun Menunggu, Calon Jemaah Haji Asal Bondowoso Terpaksa Dipulangkan Lantaran Hamil
- Calon Jamaah Haji Boleh Bawa Rokok, Maksimal 200 Batang