Kawal Kasus Kekerasan Seksual di SPI Kota Batu, PBNU Bakal Siapkan Pengacara Kondang Dampingi Korban

KH Ahmad Fahrur Rozi/RMOLJatim
KH Ahmad Fahrur Rozi/RMOLJatim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal turun mengawal kasus kekerasan seksual di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu. Bahkan akan mengawal jalannya persidangan.


Demikian disampaikan Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (18/7).

"Kasus itu menjadi perhatian kami. Pada tanggal 20 Juli akan ada sidang penuntutan, rencanannya kita akan turun langsung melihat jalannya persidangan itu," ujar Gus Fahrur.

Sementara itu, Bos Jalan Tol yang juga menjabat Ketua PBNU Muhammad Jusuf Hamka dalam laman instagramnya di bagian akhir menuliskan bahwa dirinya jugaakan mengawal para korban.

"Saya dan kawan-kawan akan selalu mendampingi mereka, sampai adik-adik tersebut memperoleh keadilan. Semoga Allah SWT melindungi adik-adik kita baik yang sudah lulus maupun yang masih sekolah disana," tulisnya.

Jusuf Hamka menyatakan sepakat memberikan bantuan hukum terhadap para korban atas dugaan pencabulan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang motivator asal Malang.

"Akhirnya saya membantu memperkenalkan mereka (para korban) kepada kantor hukum kondang yaitu "LUCAS..SH & PARTNER" Saya dan Pak Lucas dan team sepakat untuk bisa terus membantu adik-adik kita dan semuanya kita bantu free (gratis)," tulisnya.

Dalam laman tersebut, nampak dua orang perempuan yang menjadi korban tindak pidana asusila di Batu, Malang, Jawa Timur, disambut Jusuf Hamka di Kantor Masjid Babah Alun Desari, Cilandak, Jakarta Selatan pada 13 Juli 2022 lalu.

Menanggapi hal itu, Gus Fahrur menuturkan, Jusuf Hamka rencananya juga akan hadir secara pribadi mengikuti persidangan di PN Malang atas kasus tersebut.

"Pada kasus kejahatan ini, kita secara bersama memiliki kepedulian. Apabila tidak berhalangan rencananya akan datang menemani pak Jusuf Hamka," tandasnya.

Bahkan, Gus Fahrur menegaskan, kasus pelecehan seksual harus ditangani secara serius.

"Supaya semuanya jelas dan bisa memutus mata rantai. Sehingga nantinya dapat mencegah terjadinya kembali pelecehan seksual yang terjadi," paparnya.

Terakhir, Gus Fahrur menekankan, bahwa PBNU bersama masyarakat perlu peduli dan mencegah tindakan kekerasan seksual.

"Kita kawal bersama kasus kejahatan pelecehan seksual di SMA SPI batu ini. Kita mendukung pemerintah menegakkan hukum yang berkeadilan," pungkasnya.