Cegah kekerasan, Wali Kota Eri Cahyadi Siapkan Pusat Bimbingan Konseling Anak di Kampung

Wali Kota Eri Cahyadi bersama Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati talkshow di Gedung Balai Budaya/RMOLJatim
Wali Kota Eri Cahyadi bersama Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati talkshow di Gedung Balai Budaya/RMOLJatim

Dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2022, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati, menggelar talkshow di Gedung Balai Budaya, Rabu (27/7).


Di talkshow bertajuk Anak Terlindungi, Indonesia Maju itu, Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Ketua KPAI, Rita membahas berbagai permasalahan soal anak. 

Diantaranya adalah, langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menangani soal pendidikan, perlindungan, pencegahan pernikahan dini, bullying dan pemenuhan hak-hak terhadap anak di Kota Surabaya. 

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, sebagai 'Arek Suroboyo', sebaiknya fokus dengan pendidikan dan meningkatkan skill kompetensi agar kedepannya menjadi pemimpin yang hebat. 

Supaya anak-anak Kota Pahlawan menjadi hebat, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan berbagai fasilitas, mulai dari pendidikan hingga perlindungan. 

"Arek Suroboyo harus sekolah sing pinter, ojo ono sing kawin sak durunge mari sekolah (anak Surabaya harus sekolah yang pinter, jangan ada yang menikah dini sebelum selesai sekolah," tegas Wali Kota Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan, Pemkot Surabaya berkomitmen memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik untuk anak. Salah satunya, yaitu layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan tempat belajar bersama di setiap RW. 

Ayahe arek-arek Suroboyo itu mengatakan, dalam waktu dekat akan ada peraturan wali kota (perwali) yang mengatur setiap kampung harus ada pusat bimbingan konseling dan pembelajaran untuk anak. 

Tujuannya, ketika ada sebuah permasalahan atau hal-hal yang berkaitan dengan anak bisa cepat tertangani dan diselesaikan dengan baik. 

"Sehingga ketika sudah ada pusat layanan dan tempat belajar itu, maka RW itu akan menjadi kampung yang ramah anak dan diharapkan tidak ada lagi kekerasan," katanya.

Dalam kesempatan ini, ia juga memberikan contoh keberanian para Pahlawan Nasional seperti Bung Karno (Soekarno) dan Bung Tomo kepada anak-anak, agar tidak pernah takut dan malu ketika mengalami tindak kekerasan atau bullying. 

"Arek-arek Suroboyo harus berani, contohlah Bung Karno dan Bung Tomo. Jangan pernah mau diancam dan ditakuti, karena Surabaya ini tempatnya para pejuang," sebutnya.

Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rita Pranawati menyampaikan, setiap anak mt mempunyai hak yang sama sebagai warga negara. Oleh karena itu, jangan sampai melakukan tindakan semena-mena dan diskriminasi terhadap anak, agar kelak menjadi generasi dan pemimpin penerus bangsa hebat.

Rita mengatakan, sejauh ini KPAI telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi anak - anak di Indonesia. 

Ketika ada anak-anak yang mengalami tindakan kekerasan, KPAI dan Pemkot Surabaya akan memberikan perlindungan dan pengawasan. 

"Anak-anak jangan pernah takut ketika mengalami tindak bullying dan kekerasan. Bisa melapor ke orang tua biar nanti diselesaikan di Puspaga terdekat. Begitu pula ketika ada masalah dengan orang tua, bisa juga dibantu oleh Puspaga," pungkasnya.