Rakernas Apeksi XV di Padang Bahas Persoalan Sampah, Begini Paparan Wali Kota Sutiaji

Wali Kota Malang Sutiaji saat menjadi pembicara di Rakernas Apeksi XV di Padang/Ist
Wali Kota Malang Sutiaji saat menjadi pembicara di Rakernas Apeksi XV di Padang/Ist

Persoalan persampahan perkotaan di tengah arus urbanisasi diangkat sebagai isu strategis dalam Seminar Nasional Lingkungan Hidup, pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XV di Padang. Selasa (9/8).


Dalam Rakesnas Apeksi tersebut, Wali Kota Malang H Sutiaji didapuk sebagai salah satu pembicara seminar. Dia menyampaikan bahwa langkah pengurangan sampah di Kota Malang telah mencapai angka 24,12 persen dari total potensi timbunan sampah 687 ton perhari. 

"Dari langkah pencapaian pengurangan sampah di Kota Malang itu, tentu didukung dengan beberapa fasilitas, diantaranya adalah Rumah Pilah Kompos Daur Ulang (PKD), TPS 3R, Pusat Daur Ulang (PDU), hingga TPST/ITF yang telah dibangun demi mereduksi sampah yang masuk ke TPA. Sedangkan untuk mendukung pengelolahan sampah secara maksimal, di TPA Supiturang Kota Malang telah dimodernisasi dan menerapkan sanitary landfill," ujar H Sutiaji. 

Selain itu, dia mengungkapkan, kesadaran hidup bersih dan minim sampah harus menjadi hal dasar kuat yang dilakukan. Dan peran serta semua pihak sangatlah penting. 

"Pemerintah tidak mungkin berjalan sendirian. Hexa helix harus jalan, maka kami siap menggandeng semua yang ingin berkolaborasi menguatkan ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan di Kota Malang," paparnya.

Tak hanya itu, Sutiaji juga menuturkan, pengelolahan sampah harus dilihat sebagai sebuah rangkaian dari hulu hingga hilir.

"Kota Malang menjadi percontohan nasional. Bahkan inisiatif-inisiatif ekonomi sirkular yang mengubah sampah menjadi berkah di Kota Malang, sudah banyak dilakukan. Seperti Bank Sampah salah satunya. Demikian halnya produk kriya, fesyen, seni, dan karya kreatif lainnya dari bahan daur ulang bisa punya valuasi tinggi," bebernya.

Pada sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Apeksi sekaligus Wali Kota Bogor H Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya mengatakan, bahwa sampah menjadi pekerjaan rumah yang besar sekali. 

"Urgensi pengelolaan sampah di perkotaan memerlukan fondasi kultur, struktur, dan infrastruktur. Kita merasakan betul masalah ini kompleks. Ada tiga hal yang penting, yakni konseptualnya, lalu kolaborasi dan terakhir menjaga konsistensi," terangnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim

Pada kegiatan seminar yang mengangkat tema peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah perkotaan yang berkelanjutan menghadirkan pembicara Direktur Pengurangan Sampah Kementerian LHK, Sinta Saptarino Sumiarno dan Director of Public Affairs, Communications and Sustainability of PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo

Tampak hadir juga General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization Zul Martini Indrawati, dan Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Arisman memberikan pandangan.[adv]