Kinerja Anies dan Ganjar Tidak Bisa Dibandingkan, Beda Prioritas Pembangunannya  

Pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga/RMOL
Pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga/RMOL

Kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sulit dibandingkan. Alasannya, perbedaan wilayah yang dipimpin dan prioritas pembangunannya.


Demikian pendapat pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul melansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/8).

Menurut Jamiludin, Anies memimpin ibukota yang dibekali anggaran besar. Berbekal anggaran itu Anies lebih leluasa untuk membangun Jakarta.

Sementara itu, Ganjar yang memimpin Jawa Tengah anggaran lebih terbatas. Imbasnya, upaya membangun Jawa Tengah juga lebih terbatas.

Pengamatan mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini, Anies tidak memprioritaskan pembangunan fisik. Tetapi lebih mencoba menyeimbangkan pembangunan manusia dan fisiknya. K

"Karena itu, tidak adil bila menilai kinerja Anies semata dari hasil pembangunan fisik. Sebaliknya Ganjar memang belum jelas arah prioritas pembangunannya," demikian analisa Jamiludin.

Secara teknis, Ganjar belum jelas apakah memprioritaskan pembangunan fisik atau manusia atau menyeimbangkan keduanya. Karena itu sulit menilai keduanya dilihat dari skala prioritas pembangunannya.

"Baik Anies maupun Ganjar memang banyak memperoleh penghargaan. Namun penghargaan itu perlu diteliti kembali apakah diperoleh dari lembaga kompeten atau lembaga abal-abal," jelas Jamiludin.

Atas dasar proses kepemimpinan keduanya, Jamiludin mengatakan sulit menilai kinerja keduanya hanya berbekal dari pengharagan yang diterima.

"Hanya saja, Anies yang memimpin Jakarta tentu lebih prestisius dibandingkan Jawa Tengah yang hanya sebuah provinsi," pungkas Jamiludin.