Luncurkan Paten, KIB Tantang Koalisi Lain Adu Gagasan

Ketum Parpol yang tergabung dalam KIB/ist
Ketum Parpol yang tergabung dalam KIB/ist

Tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menggelar pertemuan di hotel Shangrilla, Surabaya, jawa Timur pada Minggu (14/8). Dalam pertemuan itu, koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP itu meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).


“Kita sengaja meluncurkan program kedepan yakni Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN),” kata ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pidatonya.

Airlangga menjelaskan, Paten adalah salah satu solusi untuk menghadapi periode krusial Indonesia yakni tahun 2025-2035, saat terjadi bonus demografi di Indonesia. Visi misi tersebut adalah masukan untuk mengawal kesejahteraan masyarakat, dengan terwujudnya pangan, energi menjadi tantangan ke depan

”Dalam paten itu ditekankan periode krusial Indonesia adalah 2025-2035, dimana bonus demografi Indonesia 191 juta penduduk,” kata dia.

Lanjut Airlangga, bangsa Indonesia harus mengakselerasi ekonomi. Langkah itu penting dicapai untuk mengadapi bonus demografi yang membutuhkan kebijakan taktis mengawal sektor energi dan pangan.

“Agar rakyat Indonesia) mencapai kesejahteraan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, program Paten memuat sejumlah gagasan untuk memakmurkan rakyat Indonesia.

 “Nah, KIB inilah yang bakal mewujudkan arah tersebut. Pelabagai gagasam telah ditumpahkan dalam program bernama Paten,” tegas politisi yang akrab disama Zulhas ini.

Kedepan, kata Zulhas, Indonesia harus mandiri dalam bidang energi dan pangan, agar masyarakat bisa sejahtera dan mampu bersaing dengan negara lain.

“Ayo kita bertengkar gagasan. Tidak ada negara maju tanpa berdaulat energi dan pangan. Kami sampaikan gagasan dan konsep itu,” katanya.

Sementara itu, Suharso Manoarfa menyampaikan, KIB lebih mengarah ke politik gagasan. Sama halnya Airlangga, gagasan yang dibuat oleh tiga partai ini mengarah ke bonus demografi. Menurutnya, bonus demografi menjadi peluang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.