Harga BBM Naik, Polres Jember Siagakan 200 Personel di 41 SPBU

patroli dengan mendatangi sejumlah SPBU di Jember. Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo bersama Dandim 0824 Jember, Letkol. Inf. Batara C Pangaribuan saat melakukan pengecekan personel yang melakukan pengamanan SPBU/RMOLJatim
patroli dengan mendatangi sejumlah SPBU di Jember. Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo bersama Dandim 0824 Jember, Letkol. Inf. Batara C Pangaribuan saat melakukan pengecekan personel yang melakukan pengamanan SPBU/RMOLJatim

Menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Polres Jember menyiagakan 200 personil Polisi di 41 SPBU yang ada di Kabupaten Jember.


Langkah ini untuk mengantisipasi kerawanan paska pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

"Personel Polres Jember diterjunkan sejak Sabtu siang, karena SPBU mulai diserbu para pembeli jelang pengumuman kenaikan harga BBM," ujar Kasubag Humas Bagops Polres Jember, Iptu Brissan Immanullah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (3/9).

Langkah ini dilakukan, kata dia, untuk mengantisipasi adanya aksi borong oleh para tengkulak, sebelum pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

Setiap SPBU dijaga 5 personel polisi. Dengan demikian ada lebih 200 personel polisi sudah bersiaga di 41 SPBU di Kabupaten Jember.

Kapolres Jember juga mengintruksikan kepada PJU dan para Kasat di lingkungan Polres Jember untuk melakukan pemantauan secara mobile, hingga pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM.

Bahkan Polres Jember, akan tetap menempatkan personilnya untuk menjaga sejumlah SPBU hingga situasi benar-benar kondusif.

"SPBU akan dijaga dari Pagi waktu buka hingga waktu tutup. Namun untuk SPBU yang buka 24 jam, akan ditempatkan personel selama 1 x 24 jam," terangnya.

Untuk memastikan anggotanya menjalankan tugas dalam mengamankan dan menjaga sejumlah SPBU tersebut, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo bersama dengan Dandim 0824 Jember, Letkol. Inf. Batara C Pangaribuan melakukan patroli dengan mendatangi sejumlah SPBU di Jember.

"Kunjungan kami ke sejumlah SPBU hanya untuk memastikan anggota bekerja dengan humanis tapi tetap tegas dengan tidak kongkalikong dengan para tengkulak. Selain itu agar situasi di Jember pada saat kenaikan BBM ini tetap kondusif dan aman,” ujar dia.

Diketahui, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Risma Harini dan Menteri ESDM Arifin Tasrif, mengumumkan kenaikan harga BBM sejak pukul 14.30 WIB, Sabtu (3/9).

Harga BBM jenis Pertalet yang semula Rp7.650 naik menjadi Rp 10.000, dan BBM jenis Pertamax dari semula Rp 12.500 naik menjadi Rp 14.500. Sedangkan BBM jenis Solar semula dari Rp 5.150 naik menjadi Rp 6.800.