Revitalisasi Pasar Ngadiluwih, Pemkab Kediri Target Mulai 2024

Hanindhito Himawan Pramana/RMOLJatim
Hanindhito Himawan Pramana/RMOLJatim

Rencana Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melakukan revitalisasi Pasar Ngadiluwih pasca kebakaran terus berproses dan ditargetkan pada 2024 pasar sudah dibangun.


Pemerintah Kabupaten Kediri meminta dukungan pedagang demi kelancaran rencana itu. Sebab, sebelum proses pembangunan, pedagang harus berjualan di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) yang disediakan.

"Pasar Ngadiluwih pasca kebakaran akan dilakukan revitalisasi, saya harap semua pedagang dan pihak yang terkait bersama-sama bisa membantu proses revitalisasi," kata bupati yang akrab dipanggil Mas Dhito, dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Minggu (4/9).

Bupati Mas Dhito mendorong supaya pembangunan fasilitas umum untuk menjalankan roda perekonomian masyarakat menjadi prioritas. Apalagi, dampak kebakaran Pasar Ngadiluwih pada Minggu (8/5) tersebut terdapat sekitar 100 lapak hangus terbakar. 

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih secara terpisah menerangkan, pihaknya mendapatkan target pada 2024 Pasar Ngadiluwih sudah terbangun.  

Pada 2022 ini, pihaknya masih melakukan review Detail Enginering Design (DED) TPPS. Kemudian, dilanjutkan tahapan sewa lahan untuk pembangunan TPPS.

"Di 2023 awal kita mulai bangun TPPS dan harapannya di pertengahan atau akhir 2023 pedagang sudah bisa direlokasi," terangnya.

Tutik berharap proses pemindahan pedagang dapat berjalan lancar sehingga pada 2024 awal sudah bisa dilakukan proses lelang dan memulai pembangunan Pasar Ngadiluwih.

Berdasarkan DED yang ada, untuk revitalisasi Pasar Ngadiluwih setidaknya menelan anggaran sebesar Rp19 miliar. Berkaca dari Pasar Wates, menurut Tutik, untuk mempercepat pengerjaan revitalisasi Pasar Ngadiluwih dalam satu tahun anggaran bisa dilakukan ketika menggunakan dana APBD. 

Sebab, bilamana menggantungkan dana dari APBN jumlahnya masih terbatas maksimal Rp12 miliar. Sehingga seperti revitalisasi Pasar Wates yang harus dilakukan dalam dua tahap.

"Jadi kami merencanakan di 2024 nanti dengan anggaran APBD 2, mungkin nanti untuk pasar-pasar yang anggarannya tidak lebih Rp12 miliar bisa kami usulkan yang APBN," ungkapnya.

Kemudian, lanjut Tutik, revitalisasi Pasar Wates  pada minggu ke-12 proses berjalan progres sudah 25 persen dan diperkirakan minggu ke-20 sudah lebih dari 60 persen. 

"Mudah-mudahan akhir Desember (2022) tahap 1 sudah selesai, dan tahap kedua kami rencanakan di 2023, anggaran dari APBD 2 Rp 10 miliar," tandasnya.

Rencana revitalisasi Pasar Ngadiluwih pun mendapatkan dukungan dari pedagang. Endang salah satu pedagang yang lapaknya ikut ludes saat kebakaran mengaku siap jika nantinya harus pindah berjualan ke TPPS ketika proses revitalisasi pasar dimulai.

"Pedagang siap, lha memang harus seperti itu," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news