Bantu Irigasi Petani, Bendungan Bareng Jombang Mulai Direhabilitasi 

Bendungan Bareng di Jombang/Ist
Bendungan Bareng di Jombang/Ist

Penantian Petani di Kecamatan Bareng dan Kecamatan Mojowarno mengenai penanganan jebolan Bendung Bareng akhirnya terlaksana dengan dimulainya pelaksanaan rehabilitasi Bendung Bareng pada bulan Agustus 2022.


Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jombang, Bayu Pancoroadi mengatakan, bahwa bendung Bareng mengalami kerusakan dengan kondisi rusak berat akibat bencana alam diakibatkan aliran dari Kali Pakel yang cukup besar. Kerusakannya lebih dari 40%, padahal sebelum terjadi kerusakan bendung tersebut berfungsi dengan baik.

"Baik untuk irigasi maupun pengendali banjir pada daerah sekitarnya, Bencana itu terjadi pada awal bulan Februari 2021," imbuhnya.

Bantuan Pemerintah pusat terkait Rehabilitasi Jaringan Irigasi telah dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang melalui bidang sumber daya air untuk kegiatan rehabilitasi bendung Bareng tahun anggaran 2022 yang sedang dikerjakan.

Dikonfirmasi terkait kegiatan rehabilitasi bendung Bareng, Dinas PUPR Kabupaten Jombang, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air, Sultoni menambahkan bahwa pelaksanaan rehabilitasi bendung di kecamatan Bareng saat ini sangat penting, dikarenakan adanya kebutuhan air untuk pemenuhan irigasi.

Dengan direhabilitasinya bendungan ini diharapkan bisa membantu irigasi pertanian masyarakat di Kecamatan Bareng dan Mojowarno, dimana kegiatan rehabilitasi Bendung Bareng yang berlokasi di desa/kecamatan Bareng dibangun pada tahun 1958.

"Bendungan ini melayani lahan pertanian seluas 813 ha meliputi kecamatan Bareng dan sebagian kecamatan Mojowarno," kata Sultoni, Kamis (8/9) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sultoni menjelaskan bahwa pada tahun lalu tepatnya pada 1 Februari 2021 bendung bareng jebol dan memutus jembatan di desa Banjaragung yang diakibatkan banjir bandang di seurutan kali pakel.

"Dampak dari jebolnya bendung Bareng adalah lahan pertanian yang berada di daerah irigasi bareng tidak mendapat alokasi dari bendung bareng karena air sudah tidak bisa masuk ke pintu pengambilan sehingga sebagian besar lahan tidak ditanami," ujarnya.

Sultoni melanjutkan, pada saat ini pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi bendung Bareng sudah dimulai dengan waktu pelaksanaan 135 Hari Kalender dan direncanakan akan selesai pada awal bulan Desember 2022.

"Penanganan atau Rehabilitasi Bendung Bareng yang ditangani adalah tubuh bendung, dinding vendung, tanggul bendung, dan lantai bendung," jelasnya.

Sehingga, kata Sultoni, memasuki awal tanam pada musim penghujan pada tahun 2022-2023 sudah dapat difungsikan dan kebutuhan air irigasi untuk lahan pertanian 813 ha ini di Kecamatan Bareng dan Mojowarno dapat dicukupi.

Dia menjelaskan, rehabilitasi jaringan irigasi merupakan kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula (Permen PU No.17/PRT/M/2015). Luas area, ketersediaan air, dan kondisi fisik bangunan irigasi merupakan parameter penilaian yang digunakan dalam menyusun prioritas rehabilitasi bangunan irigasi. 

"Kerusakan merupakan perubahan kondisi fisik dari desain aset akibat usia, iklim dan kesalahan operasi infrastruktur. Semakin lama kerusakan aset akan semakin meningkat yang diatur dalam Permen PU Nomor 12/PRT/M/2015 tentang nilai persentase kerusakan aset," paparnya.

Pelaksanaan Rehabilitasi Bendung Bareng ini diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu, sehingga dapat dimanfaatkan kembali secara optimal dalam memenuhi kebutuhan air irigasi dan juga bisa mengendalian muka air agar tidak terjadi banjir didaerah sekitar bendung.