Proyek pelebaran Jalur Pantura Deandels diwilayah Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, molor dari jadwal perncanaan awal. Pasalnya, hingga kini rencana relokasi bangunan yang berada disepanjang tirik pembebasan belum dilaksanakan.
- Tiket Kereta Keberangkatan Surabaya di Libur Natal Sudah Terjual 8 Ribu Lebih
- Plaza Atas Kompleks Balai Pemuda Surabaya Dilengkapi Dua Air Mancur Kabut
- Bupati Karna: Santri Harus Berperan Dalam Pembangunan Situbondo
Padahal, sebelumnya proyek nasional itu ditarget bulan Agustus lalu sudah dimulai pengerjaannya. Namun, belum tanda-tanda akan ada penertiban bangunan untuk relokasi.
Bahkan, bangunan warung atau kios yang terletak dititik proyek pelebaran jalan masih terlihat beraktivitas seperti biasanya. Rencananya, relokasi itu menunggu tempat relokasi selesai dibangun.
Pantauan di lapangan, ratusan bangunan baik toko klontong, kios maupun warung kopi (warkop) yang menempati lokasi pembebasan masih beraktivitas seperti biasa tidak ada yang ditutup.
“Belum ada pengumuman dan sosialisasi lagi ke kita, setelah pertemuan dengan Bupati di Kantor Kecamatan Manyar dulu,” ujarnya kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (8/9).
Ditanya apakah dirinya keberatan kalau direlokasi, Suhan mengaku tidak masalah jika dipindah ketempat yang dianggap lebih layak.
"Bangunan ini saya sewa, makanya saya tetap berjualan karena belum ada informasi lanjutan soal relokasi. Kalau tempat yang baru bagus dan enak, saya juga mau menyewa lagi," ucapnya.
Sementara di lokasi relokasi yang berada dilapangan Desa Sidomukti Manyar, tampak aktivitas pembangunan stand sebagai penganti bangunan yang terdampak proyek pelebaran jalan terus dikebut.
- Alasan Bupati Hendy Maju Lagi Periode Kedua di Pilkada 2024
- Pj Gubernur Adhy: SMK di Jatim Berkontribusi Turunkan Angka Pengangguran
- Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat Signifikan, 4 Pasien Meninggal Dunia