Munculnya gambar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sebuah pemberitaan media massa cetak nasional berjudul “Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa” menyisakan tanda tanya.
- Tanggapi Fenomena Salah Input, Rocky: PSI Kebanyakan Duit atau Salah Bagi-bagi?
- Temuan PPATK Soal 36,67 Persen Dana PSN Mengalir ke ASN dan Parpol, Rocky Gerung: Pak Jokowi Mesti Jawab
- Penolakan Diskusi Rocky Gerung Dikecam, Klasika Lampung: Kampus Jadi Rezim Tirani
Rasa heran itu, karena berita tersebut mengulas soal pembebasan bersyarat bagi 23 koruptor. Sementara Anies, hadir di KPK untuk dimintai keterangan seputar ajang balapan Formula E.
Pengamat politik Rocky Gerung menengarai, ada upaya untuk menyerang citra Anies Baswedan yang sedang panen pujian publik di balik munculnya gambar pada berita itu.
"Anies ada di dalam suasana jadi publik outcray, publik itu mengelu-elukan Anies," ujarnya dalam video yang dia unggah di kanal Youtube Rocky gerung Official, Jumat (9/9).
Rocky menyebutkan, pemberitaan itu dikhawatirkan akan menjadi menguatnya kembali Islamofobia di mana Anies dikenal dekat dengan kalangan Islam.
Sehingga, lanjutnya, kemudian muncul gambar Anies yang digambarkan seolah-olah bagian dari koruptor yang dibebaskan pemerintah.
"Jadi seluruh rasionalitas kita, kita surprise, kita tekan karena takut diucapkan Islamophobia itu," katanya dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
"Tetapi, apa yang ditekan tiba-tiba muncul tanpa sadar. Lalu muncul foto Anies itu yang seolah-olah bagian dari 35 koruptor. Kan begitu cara melihatnya," imbuhnya.
Rocky berharap ada permintaan maaf dari redaksi media cetak tersebut kepada Anies Baswedan dan pembacanya atas insinuasi yang dilakukan.
"Itu harusnya minta maaf dulu sebelum bikin tulisan lain. Karena itu tetap insinuasi," tandasnya.
- Mangkir Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Bakal Dipanggil Lagi!
- PPP Jombang Dukung Nyai Mundjidah Dua Periode
- Hari Ini Diperiksa, KPK Minta Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kooperatif