Pemerintah diminta meredam demonstrasi massa yang bergejolak akhir-akhir ini akibat dari kenaikan harga BBM. Pasalnya, sejumlah negara yang mengikuti perhelatan internasional G20 menyorot kondisi Indonesia sebagai tuan rumah.
- Habib Rizieq Tak Ikut Aksi 2309, Ada Apa?
- Pemerintah Lebih Baik Beri Subsidi BBM daripada Pelihara Buzzer
- Polda Jatim Ringkus 91 Tersangka Penyalahgunaan BBM dan LPG Bersubsidi
Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan menuturkan bahwa saat ini rakyat tidak peduli dengan hajatan akbar internasional yang bakal diadakan di Indonesia. Menurut Anthony, masyarakat hanya berpikir bagaimana menuntut keadilan kepada pemerintah yang menaikkan BBM bersubsidi di tengah situasi ekonomi belum pulih.
“Kalau kita lihat banyak sekali even internasional justru juga disengaja (demo). Rakyat itu mendemo sesuatu untuk topik-topik tertentu tapi ini adalah masalah ketidakadilan,” kata Anthony kepada wartawan, Minggu (11/9).
Menurutnya, rakyat tidak mau tahu acara internasional yang digelar pemerintah dalam waktu dekat ini.
Bagi Anthony, jika pemerintah menilai demonstrasi massa bakal menjatuhkan citra Indonesia, seharusnya pemerintahan Joko Widodo tidak mengambil kebijakan menaikkan BBM.
“Kalau pemerintah mengatakan atau merasa ini adalah bisa merusak seharusnya pemerintah berpikir jangan sampai pada saat itu memberikan suatu kebijakan yang dirasakan oleh masyarakat tidak adil,” tutupnya.
- Indeks Risiko Bencana di Jatim Terus Menurun Selama 5 Tahun Terakhir
- Maju Calon Bupati Banyuwangi 2024, Kader Gerindra Daftar Lewat PDIP dan PKB
- Bali United Bantai Persebaya di Hadapan Bonek