Sinkronisasi Satu Data Indonesia Melalui SPBE

Rapat sinkronisasi Satu Data Indonesia Kabupaten Jember, Selasa (13/9)/ist
Rapat sinkronisasi Satu Data Indonesia Kabupaten Jember, Selasa (13/9)/ist

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jember, kembali menggelar rapat sinkronisasi Satu Data Indonesia Kabupaten Jember, Selasa (13/9). Rapat tersebut digelar di Lobby Bupati Pemerintah Kabupaten Jember, sebagai tindak lanjut dari pertemuan rapat koordinasi pada 8 Juli 2022 lalu. 


Rapat tersebut dipimpin secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Ir. Mirfano, dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,  Muhammad Zamroni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan dr. Hendro Soelistijono, Asisten Administrasi Umum Ir. Widodo Julianto dan Seluruh Kepala OPD terkait. 

"Rapat sinkronisasi ini sebagai upaya optimalisasi perwujudan Satu Data Indonesia di Kabupaten Jember melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)," ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember, Bobby Arie Sandy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (14/9).

Diketahui, saat ini Pemerintah Kabupaten Jember mengupayakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi melalui layanan SPBE. 

Langkah ini untuk mendukung dan melaksanakan kebijakan satu data Indonesia sesuai Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang satu data Indonesia dan Peraturan bupati Jember Nomor 9 Tahun 2022 tentang Satu Data Indonesia Kabupaten Jember.

"Semoga dengan pertemuan ini para operator maupun kepala OPD bisa segera mengupdate data yang belum terupdate maupun belum terisi. Masih ada tahapan berikutnya bersama dengan tim Satu Data Indonesia," terang dia. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Ir. Mirfano menegaskan pengembangan teknologi digital saat ini sangatlah cepat. Oleh karenanya, validasi data menjadi hal yang terpenting untuk menjadikan Satu Data Indonesia. 

Dia kemudian menguraikan  3 poin penting dari sebuah organisasi. Yaitu Pertama yaitu data. Data tidak bisa dianggap sepele. Data harus dikelola secara khusus dan valid. 

"Sebab, data sebagai alat untuk mengambil sebuah keputusan," katanya.

Kedua yakni Inovasi, organisasi akan berjalan dengan mudah dengan terus adanya inovasi. Disini, pemikiran fleksibel yang bisa beradaptasi dan berkolaborasi dengan perubahan informasi sangat dibutuhkan. 

Ketiga adalah humanis. Humanis disini adalah empati. Hal ini menjadi penting untuk mengetahui apa yang di butuhkan oleh orang yang kita layani. 

"Dari tiga poin diatas semuanya berawal dari sumber data," terangnya.