Mentan RI Dorong Pemerintah Jombang Seriusi Produksi Tanaman Sorgum 

Mentan RI saat berkunjung di Jombang/ist
Mentan RI saat berkunjung di Jombang/ist

Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja, Kamis (15/9) kemarin di Kabupaten Jombang. Kunjungan Mentan di sambut Wakil Bupati Sumrambah, bersama Forkopimda Kabupaten Jombang, serta Anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyatul Chusnah.


Kunjungan itu dalam rangka melihat langsung produktifitas pertanian sorgum di Desa Carangrejo, Kesamben. Dia juga melihat hasil sorgum yang sudah diproses menjadi produk atau hasil olehan yang layak dikonsumsi oleh perusahaan setempat.

Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa sorgum merupakan tanaman yang telah lama ditanam oleh nenek moyang, karena memiliki potensi ekonomi yang besar dengan tingkat adaptasi yang tinggi.

"Sorgum ini manfaatnya banyak, semua bagiannya bisa dimanfaatkan dan digunakan sebagai pangan, ampasnya untuk pakan, dan energi. Bahkan ini di Jombang batangnya bisa dijadikan gula. Ini luar biasa," kata Mentan Syahrul, Jumat (16/09) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dia mengungkapkan, bahwa tanaman sorgum ini juga memiliki ketahanan terhadap serangan hama. Apalagi perihal tata cara bercocok tanamnya, sorgum tidak memerlukan teknologi yang canggih dan perawatan khusus.

Karena itulah, Menteri Pertanian mendorong Pemerintah Kabupaten Jombang beserta jajaran Kementerian Pertanian mengambil momentum dan memainkan peran dalam mengamankan ketahanan pangan nasional dengan memproduksi sorgum sebagai komoditas pengganti gandum.

Selain sebagai program untuk menunjang ketahanan pangan nasional sorgum ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Menurut Mentan, pemerintah daerah harus terus mengembangkan dan mendorong penanaman sorgum maupun produktifitasnya.

"Jombang harus lebih akseleratif, bahkan bukan hanya Jombang, wilayah lain pun harus mengamankan pangan kita," katanya.

Di Jawa Timur, sorgum selama ini dikembangkan di daerah Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Pacitan, Sampang, Sumenep dan Probolinggo dengan produktifitas mencapai 2,5 ton hingga 3 ton per hektare.

Jawa Timur masuk dalam lima besar penghasil sorgum nasional selain Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Jawa Tengah. Dengan realisasi tanam sorgum di tahun 2022 mencapai 200 hektare.

Sementara, Wakil Bupati Sumrambah menilai kunjungan kerja yang dilakukan oleh Mentan di Kabupaten Jombang ini sangat luar biasa. Dan merupakan bentuk apresiasi Mentan RI dalam melindungi dan mengembangkan pertanian di Indonesia, khususnya pertanian di wilayah Jombang.

"Kami bersama Ning Ema anggota Komisi IV DPR RI asal Jombang juga jajaran Forkompimda sangat berterima kasih. Petani sangat terbantu dimasa kepemimpinan beliau. Tidak ada impor beras dan harga beras relatif stabil dan ini sangat menguntungkan petani," tutur Sumrambah yang juga Ketua KTNA (Kelompok Tani dan Nelayan Andalan) Jawa Timur.

Terpisah, pendiri PT Sedana Panen Sejahtera, Kristian Benny menambahkan, di Kabupaten Jombang sendiri luas lahan yang akan dikembangkan untuk ditanami sorgum manis mencapai 50 hektare.

Dia menjelaskan, PT Sedana Panen Sejahtera adalah perusahaan yang tengah mengembangkan sorgum manis di Jombang dengan produk turunannya berupa gula (pasir dan brown sugar) beras dan tepung. Saat ini memiliki mini plant di daerah Kedungmlati.

"Sampai saat ini, mungkin PT Sedana Panen Sejahtera yang bisa memproduksi gula kristal dari sorgum di dunia," katanya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan secara simbolis alokasi Bantuan Kementerian Pertanian RI kepada Kabupaten Jombang Tahun 2022 sebesar Rp.6.047.250.000.