Geluti Padat Karya Pembuatan Paving, Tiap Bulan Warga MBR Surabaya Terima Penghasilan Enam Juta Rupiah

Warga MBR Surabaya membuat paving/RMOLJatim
Warga MBR Surabaya membuat paving/RMOLJatim

Pelatihan padat karya pembuatan paving kepada MBR yang sebelumnya telah diberikan kepada Pemkot Surabaya ternyata membawa perubahan yang cukup signifikan.


Program padat karya ini sebagaimana instruksi dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Salah satu MBR yang tergabung dalam kelompok usaha padat karya pembuatan paving yakni Syaiful Anam (38).

Warga Jalan Krampung Gang 2 No 16, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari Surabaya tersebut mengaku, taraf hidupnya kini lebih meningkat. 

"Sebelumnya bekerja ojek online. Lalu buka warung kopi, tapi kena pandemi Covid-19 akhirnya sepi. Dan sekarang ikut padat karya pembuatan paving," kata Anam dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (24/9).

Bapak dua anak ini mengaku, awalnya mendapatkan informasi program padat karya dari kecamatan. 

Ia pun langsung mendaftar untuk mengikuti pelatihan padat karya pembuatan paving yang digelar Pemkot Surabaya.

Selama dua bulan, Anam bersama peserta pelatihan lainnya digembleng. 

Mulai dari tahapan komposisi bahan, cara kerja mesin press, hingga bagaimana agar mendapatkan kualitas paving yang baik. 

"Pelatihannya itu hampir 2 bulan sampai kita bisa. Sebelumnya, saya belum pernah mengikuti pelatihan," cerita Anam.

Pasca dua bulan mengikuti pelatihan, Anam lantas membentuk kelompok usaha pembuatan paving bersama lima rekan lainnya. 

Mulai dari perizinan usaha, alat press hingga modal untuk pembelian bahan, semuanya difasilitasi oleh pemkot. Bahkan, ia bersama rekan-rekannya juga difasilitasi pemkot untuk BPJS Ketenagakerjaan. 

"Alhamdulillah, setelah mengikuti padat karya pemkot, taraf hidup saya sekarang meningkat. Dulu istri saya kerja, sekarang di rumah jaga anak," kata dia.

Dalam sehari, ia bersama rekan-rekannya mampu memproduksi paving rata-rata 40 meter persegi. 

Paving yang diproduksi ini memiliki ukuran 10x20x6 sentimeter. Dari hasil produksi paving itu, dalam sebulan Anam mendapatkan penghasilan sekitar Rp6 juta.

"Sekarang pendapatan Rp6 juta. Alhamdulillah, saya bersyukur bisa kerja di sini (padat karya)," terangnya.

Tak lupa, Anam juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memberikan lapangan kerja. 

Ia bersyukur, setelah mengikuti program padat karya pembuatan paving, kini taraf hidup keluarganya lebih meningkat. 

"Terima kasih kepada pemkot yang telah memberikan kami lapangan pekerjaan. Terutama kepada Pak Wali Kota Eri terima kasih banyak karena telah membantu MBR," ujarnya.

Anam pun berpesan kepada masyarakat khususnya MBR agar jangan pernah menyerah. 

Sebab, dengan penuh kesabaran, dia bersama rekan-rekannya akhirnya mampu membuktikan bagaimana memperoleh pendapatan di atas UMK melalui program padat karya.

"Buat teman-teman MBR, yang penting kita harus kerja keras dan sabar. Kalau ingin menuju gaji UMK itu tidak ada yang mudah, harus kerja keras. Fasilitas sudah ada dari pemkot, jadi tinggal kita mau bekerja keras atau tidak," pungkasnya.