Empati Tragedi Kanjuruhan Petrokimia Gresik Akhiri Turnamen PGFC 2022

foto/RMOLJatim
foto/RMOLJatim

Petrokimia Gresik membatalkan pertandingan semifinal turnamen Petrokimia Gresik Futsal Championship (PGFC) 2022, sebagai bentuk empati atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.


Pembatalan itu diambil melalui kesepakatan bersama dengan empat tim, supporter yang telah hadir di SOR Tri Dharma Gresik akhirnya mengheningkan cipta dan mengenakan pita hitam di lengan kiri sebagai bentuk duka cita. 

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo memberikan apresiasi kepada seluruh tim yang sepakat tidak melanjutkan pertandingan. Sebab, menurutnya ini merupakan implementasi dari semangat olimpisme yang berhasil ditanam pada setiap pemain dan supporter.

“Keberhasilan PGFC tidak sebatas mencetak atlet-atlet berprestasi, tapi juga membangun semangat olimpisme. Yaitu, bersikap sportif, saling menghargai, saling menghormati, menciptakan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun perdamaian dunia. Sepak bola dan futsal harus menjadi pemersatu,” ujarnya, Senin (3/10).

Senada disampaikan, Ketua Umum PSSI Kabupaten Gresik, Rofiq mengapresiasi atas rasa empati yang diberikan Petrokimia Gresik beserta para pemain PGFC yang kemudian melahirkan juara bersama.

“Pelaksanaan event ini sukses. Poin pentingnya adalah empati atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Saya berharap, kejadian di Kanjuruhan itu benar-benar yang terakhir. Satu nyawa tidak bisa ditukar dengan cabang olahraga apapun,“ tuturnya.

Sedangkan, Wakil Ketua Umum (Waketum) 4 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gresik, Mindo Siahaan yang turut hadir dalam closing PGFC 2022 menilai kesepakatan ini tepat. Apalagi kejadiannya berada di Jawa Timur.

“Semua pasti ada hikmahnya. Tapi ini tidak boleh mengendorkan semangat sepak bola dan futsal di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Gresik,“ katanya. 

Kapten Tim Futsal SMA Negeri 1 Gresik, Muhammad Iqbal mengaku pihaknya sepakat menerapkan kemenangan bersama dalam turnamen PGFC 2022. Kompensasinya, SMA Negeri 1 Gresik dan SMA Antartika Sidoarjo yang lolos ke babak final, keduanya ditetapkan sebagai Juara I. Sedangkan SMA Negeri 3 Sidoarjo dan SMA Negeri 1 Manyar keduanya juga diputuskan menjadi Juara 3.

“Menang bukan segala-galanya, tidak ada pertandingan sepak bola ataupun futsal yang sebanding dengan nyawa. Untuk itu, seluruh Tim sepakat untuk menang bersama,” tandasnya.

Untuk diketahui Petrokimia Gresik telah empat kali menggelar PGFC sejak tahun 2014 hingga 2017, dan tahun ini di momen golden anniversary Petrokimia Gresik, PGFC ke-5 kembali dihadirkan untuk memperbanyak sarana bagi talenta futsal dalam meraih prestasi.

Adapun masing-masing Juara I mendapat hadiah uang pembinaan sebesar Rp10 juta, sedangkan setiap Juara III memperoleh hadiah Rp5 juta. Sedangkan supporter Terbaik I hingga III juga mendapatkan apresiasi masing-masing Rp 6 juta, Rp 5 juta dan Rp 3 juta, sehingga total hadiah untuk 12 kategori mencapai Rp 54,5 juta.