Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengingatkan setiap pekerjaan proyek pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan kualitas sesuai perencanaan.
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Akses Menuju Bandara Dhoho Dipastikan Rampung Pertengahan 2024
- Lebaran 2024, Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang
- Pemkab Kediri Optimis Jembatan Jongbiru Selesai pada 1 Mei 2024
Harapan Bupati Hanindhito itu ditujukan supaya pembangunan yang dikerjakan sesuai dengan harapan. Apalagi, pekerjaan dengan anggaran yang besar harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Saya minta semua pekerjaan yang saat ini berjalan benar-benar diperhatikan kualitasnya," kata Bupati Hanindhito kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Rabu (12/10).
Tidak hanya kepada jajarannya di tiap SKPD, juga ditujukan kepada pihak pelaksana proyek. Dengan nilai penawaran yang diberikan, Bupati meminta kualitas pekerjaan maupun material bahan yang digunakan tetap terjamin.
"Material yang digunakan harus sesuai spek yang ditentukan," ungkapnya.
Selain pembangunan akses jalan dan jembatan, paket pekerjaan yang menjadi perhatian diantaranya terkait revitalisasi pasar. Selain Pasar Ngadiluwih yang masuk perencanaan, saat ini tengah berjalan pembangunan Pasar Wates.
Sementara itu, pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan, hingga minggu ke-17 pengerjaan Pasar Wates telah mencapai 61,5 persen dengan deviasi waktu positif 8,6 persen.
Diungkapkan, pembangunan Pasar Wates yang dimulai Juni 2022 lalu saat ini pekerjaan tengah berjalan finishing kantor pasar, kamar mandi, dan mushola. Termasuk pemasangan keramik di los pasar.
"Untuk atap los, rangka sudah dipasang semua tinggal menunggu matrial atap. Targetnya Oktober akhir sudah dikerjakan," ungkapnya.
Monitoring dan evaluasi pengerjaan pembangunan terus dilakukan setiap pekan. Setiap pekerjaan dilakukan pengecekan kualitasnya dan begitu ada pekerjaan yang dinilai tidak sesuai perencanaan tetap diminta untuk dibongkar.
"Secara rutin monitoring dan evaluasi tetap dilakukan, kalau ada yang tidak sesuai langsung bisa diketahui," tuturnya.
Terkait revitalisasi Pasar Wates, para pedagang yang saat ini berjualan di tempat penampungan pedagang sementara (TPPS) berharap dibangunnya Pasar Wates akan menjadikan pasar lebih aman dan nyaman.
Paryudi, seorang pedagang pracangan mengungkapkan, kondisi pasar lama setiap musim penghujan karena bocor, jalan untuk lewat pembeli sering becek sehingga kurang nyaman.
"Melihat bangunan pasar sekarang yang lebih bagus mudah-mudahan nantinya pembeli bisa lebih ramai," ucapnya.
Paryudi yang sebelumnya berdagang di los pasar meminta ke depan pedagang yang berjualan di luar pasar tetap bisa ditertibkan. Keberadaan pedagang yang berjualan di luar secara otomatis berdampak pada berkurangnya pembeli yang masuk ke dalam pasar.
"Kami cuma minta ditertibkan untuk pedagang yang ada diluar, kalau bisa nanti dimasukkan ke dalam," pungkasnya.
- Alasan Bupati Hendy Maju Lagi Periode Kedua di Pilkada 2024
- Pj Gubernur Adhy: SMK di Jatim Berkontribusi Turunkan Angka Pengangguran
- Kasus DBD di Banyuwangi Meningkat Signifikan, 4 Pasien Meninggal Dunia