Kematian puluhan anak Gambia akibat gagal ginjal akut juga dialami oleh 131 anak di Indonesia sepanjang tahun ini.
- Menkes Klaim Kasus Gagal Ginjal Akut di Indonesia Sudah Selesai
- Komisi III DPR Dukung Langkah Polri Jerat Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut
- Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Baleg DPR Gelar Rapat Harmonisasi RUU POM
Baca Juga
Penyebab utama munculnya penyakit tersebut berasal dari konsumsi sirup obat batuk yang diduga kuat mengandung dua bahan berbahaya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tengah menyelidiki kemungkinan bahan dietilen glikol dan etilen glikol dalam obat batuk telah mencemari bahan lain yang digunakan sebagai pelarut.
Namun sejauh ini, pihak BPOM akan melarang penggunaan kedua bahan tersebut hingga proses penelitian selesai dilakukan.
"Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, BPOM telah menetapkan syarat registrasi bagi semua produk sirup obat batuk untuk anak-anak dan orang dewasa tidak boleh menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG),” kata BPOM dalam sebuah pernyataan pada Sabtu seperti dikutip dari kantor berita RMOL (15/10).
Merujuk pada informasi dari World Heatlh Organisation (WHO), sirup obat batuk yang terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol ialah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.
Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited asal India dan disinyalir memiliki kaitan erat dengan penyebab kematian pada 70 anak di Gambia.
Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia.
- Maulid Nabi dan Revolusi Akhlak
- Simalakama Caleg Daerah: Menangkan Capres tapi Bisa Babak Belur
- Geledah Rumdin Mentan SYL, KPK Diduga Bawa Mesin Penghitung Uang