Menkopolhukam: Berkat Peran Aktif Pemuda, Indonesia Bisa Merdeka

Menkopolhukam Mahfud MD saat memberi kuliah umum di Universitas Jember/RMOLJatim
Menkopolhukam Mahfud MD saat memberi kuliah umum di Universitas Jember/RMOLJatim

Menkopolhukam, Moh. Mahfudz MD menegaskan karena jasa pemuda lah maka Indonesia bisa merdeka. Sebagai bukti dari peran aktif pemuda dalam memerdekakan Indonesia bisa dilihat dari dua peristiwa, Sumpah Pemuda dan masa di sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945.


Demikian disampaikan Mahfud MD dalam kuliah umum memperingati hari Sumpah Pemuda ke 94 di Universitas Jember (UNEJ)  dengan tema Peran Mahasiswa Sebagai Salah Satu Pilar Pemersatu Bangsa, Jumat (28/10). 

Menurut dia, dalam peristiwa Sumpah Pemuda, terlihat jelas bagaimana rasa persatuan diantara pemuda dari berbagai daerah di Indonesia mengalahkan primordialisme berbasis kedaerahan. Kesediaan para pemuda mengakui satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa menjadi modal kuat menuju kemerdekaan. 

"Padahal Indonesia terdiri dari 1.300 lebih suku bangsa dan 200 lebih bahasa yang tersebar di 17 ribu lebih pulau. Dan terbukti di tahun 1945 Indonesia berhasil meraih kemerdekaan," ucap Mahfudz dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

“Begitu pula saat proklamasi akan dikumandangkan, para pemuda juga yang menolak jika proklamasi diselenggarakan sesuai janji pemerintah Jepang," sambung pria yang juga pakar hukum tata negara ini. 

Karena itu para pemuda memaksa para pemimpin bangsa saat itu seperti Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sebab mereka khawatir jika proklamasi dikumandangkan sesuai arahan Jepang maka kemerdekaan Indonesia disangsikan dunia internasional karena dianggap hadiah Jepang.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfudz mengingatkan para mahasiswa yang hadir untuk bersyukur dengan raihan kemerdekaan saat ini dengan cara menjaga persatuan dan berkontribusi sesuai bidang dan kemampuannya masing-masing. Pasalnya dengan kemerdekaan menjamin setiap anak bangsa untuk berekspresi, berdemokrasi, menuntut ilmu bahkan menggapai mimpi. Menurutnya salah satu sumbangsih yang bisa dilakukan pemuda saat ini adalah dengan dua hal besar.

"Pertama dengan mencegah hoax dan radikalisme. Kedua tetap menjaga toleransi, pluralisme serta menghindari politik identitas," tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Apalagi saat ini sudah ramai pencalonan capres, hindari politik identitas namun jika identitas politik itu boleh. Dan yang terpenting kita harus mensyukuri dan menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa yang mengayomi semua suku, agama dan perbedaan budaya di Indonesia.

Sebelumnya, dalam sambutannya Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna menyampaikan kegiatan kuliah umum kali ini selain dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke 94 juga menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 58 Universitas Jember. 

"Kuliah umum kali ini bertujuan mengingatkan kembali peran penting pemuda dalam perjalanan bangsa sekaligus memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa," kata Iwan. 

Kuliah umum diikuti oleh 800 mahasiswa Universitas Jember dan mahasiswa dari perguruan tinggi lain dari seluruh Indonesia yang tengah mengikuti program pertukaran pelajar dalam rangka Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.