Situasi di sekitar kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura dipenuhi ratusan massa.
- Kasus Lukas Enembe, KPK Sebut Ada Pihak Tertentu Intervensi Saksi
- Papua Diyakini Kondusif Pasca Penangkapan Lukas Enembe
- Kemendagri Pastikan Pemerintahan di Papua Tetap Berjalan Pasca Lukas Enembe Ditangkap
Baca Juga
Dari video yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, diantara ratusan massa yang memenuhi kediaman Lukas, terdapat mereka yang membawa tombak hingga panah.
Ketua KPK Firli Bahuri memastikan proses pemeriksaan terhadap Lukas Enembe oleh KPK tetap berjalan. Meskipun dari video terlihat situasi sengat mencekam.
“Itu tidak menganggu proses kita. Karena itu adalah adat istiadat yang harus kita hormati. Jadi tidak ada yang menganggu sekalipun,” kata Firli di Mapolda Papua usai pemeriksaan Lukas Enembe, Kamis (3/11).
Dalam video berdurasi 1.35 menit memperlihatkan ratusan massa berteriak saling sahut ketika sejumlah mobil keluar dari kediaman pribadi Lukas Enembe di Distrik Muara Tami, Jayapura, Koya Tengah.
“Ini resiko yang harus diambil,” pungkas Firli.
Firli mengatakan, kedatangan KPK untuk memastikan bahwa proses hukum terhadap Lukas Enembe terus berjalan. Terkait dengan kondisi kesehatan Lukas, KPK dalam melakukan langkah-langkah selanjutnya ialah menunggu hasil assesment tim dokter yang dilibatkan dari organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Langkah selanjutnya kita akan melihat kembali hasil pemeriksaan kita baik itu dari tim penyidik dan tim kedokteran yang kita bawa tadi,” demikian Firli dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
- Kasus Lukas Enembe, KPK Sebut Ada Pihak Tertentu Intervensi Saksi
- Kepada Jokowi, Firli Sampaikan Tinggal 4 Buronan KPK Belum Ditangkap, Termasuk Harun Masiku
- KPK Tolak Permintaan Lukas Berobat ke Luar Negeri