Pimpin Apel Pengamanan KTT G20, KSAL: Kalian Siap Tempur, Bukan Siap Operasi

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono/Net
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono/Net

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin apel pasukan menjelang perhelatan agenda besar negara G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.


Dalam kesempatan itu, Yudo menyampaikan TNI AL mensiagakan 12 Kapal Perang Republik Indonesia 9KRI) yang berjaga di perairan Indonesia dengan status siap tempur.

“Siap tempur mengantisipasi gangguan musuh, sekali lagi saya ingatkan kalian semua siap tempur bukan siap operasi,” kata Yudo saat memimpin Apel Gelar Pasukan Satuan Tugas Laut (Satgasla) di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya.

Karena menurut dia, pertemuan KTT G20 bukanlah pertemuan biasa kepala negara. KTT G20, kata Yudo merupakan forum utama kerja sama ekonomi global yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian yang besar.

Forum ini mewakili lebih dari 75 persen perdagangan dunia yang akan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, kepala negara atau kepala pemerintahan negara-negara besar.

“Sekali lagi saya tegaskan, pertemuan G-20 yang harus kita amankan nanti bukanlah pertemuan yang main-main. Kegagalan sekecil apapun akan sangat memalukan bagi bangsa ini, karena seluruh dunia akan melihatnya,” ujarnya.

Adapun 12 KRI yang nantinya disiapkan ialah KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Surabaya-591, KRI Teluk Banten-516, KRI Bimasuci, KRI Karel Satsuit Tubun-356, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Fatahillah-361, KRI Sultan Nuku-373, KRI Tarakan-905, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Untung Suropati-372, KRI Hasan Basri-382, serta tiga unit helikopter panther dan dua unit helikopter bell.

Nantinya, tiap KRI bakal diperkuat oleh satu regu Kopaska dan satu regu Dislambair onboard. Ke-12 kapal perang ini akan melaksanakan patroli pengamanan pada radius 12 mil teritorial dari lokasi G20 di kawasan Nusa Dua, Bali.

"Saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan komandan pasukan untuk check and recheck. Periksa dan periksa lagi, mulai dari personel, material, perlengkapan, piranti lunak, hingga rencana dan prosedur beserta pemahaman oleh seluruh personel. Semua harus yakin siap 100 persen,” pungkasnya.