Airlangga Hartarto jadi Capres Favorit Generasi Z dan Y

Airlangga Hartarto / net
Airlangga Hartarto / net

Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM) kembali melakukan survei dengan penelitian "Preferensi Generasi Z & Milenial Terhadap Parpol & Tokoh Tokoh Calon Presiden di Pemilu 2024”. Jumlah pemilih dari generasi Z (centenial) dan Y (milenial) diperkirakan bakal mendominasi komposisi pemilih pemilu serentak 2024.


Koordinator survei LPMM, Andrey Santoso memaparkan, dari survei penduduk BPS tahun 2020, jumlah gen Z sampai saat ini mencapai 74,93 juta jiwa, disusul oleh kaum milenial sejumlah 69,38 juta jiwa. Dengan jumlah itu, gen Z diperkirakan menjadi kelompok pemilih terbesar yang akan mendominasi dalam Pemilu 2024.

Dukungan suara generasi Z dan generasi Y akan menjadi faktor penting kemenangan pada Pemilu 2024 mengingat besarnya komposisi pemilih dalam kelompok usia ini.

"Total jumlah sampel dalam survei ini adalah 2.181 orang, yang terdiri dari 1.090 generasi Z yang sudah dan akan memiliki hak pilih pada pemilu 2024 dan 1.091 merupakan generasi milenial,’ kata Andrey dalam keterangan tertulis, Minggu (13/11).

Andrey menjelaskan, dengan jumlah sampel tersebut, diperhitungkan margin errornya sebesar 2.23 persen dengan besaran tingkat kepercayaan yang mencapai 95 persen.

Penelitian ini mengambil data -data penelitian sejak 21 Oktober s/d 3 November 2022. Hasil penelitian pada hasil penelitian survei menunjukkan bahwa 81,7 persen generasi Z & Y mengakses berita terkait politik melalui media sosial.

"Karena itu partai atau tokoh politik dengan penguasaan konten media sosial yang baik berpotensi untuk menang. Sedangkan generasi Z dan Y yang mengakses berita politik melalui media mainstream sebanyak  18,3 persen," ucapnya.

Dari survei ini juga melihat tokoh politik atau pejabat negara yang paling diikuti pemberitaannya dan dianalisa di medsos oleh gen Z dan Y di media sosial, diurutan pertama Ganjar Pranowo, kedua Anies Baswedan disusul oleh Prabowo Subianto, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Airlangga  Hartarto, Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman.

Namun, ungkap Andrey, sikap dan persepsi mayoritas gen Z dan Y yaitu 78,6 persen memberikan penilaian tokoh-tokoh tersebut di media sosial lebih banyak pencitraan dibanding kerja kerja yang memberikan dampak terhadap kehidupan gen Z dan Milenial dan mereka mayoritas juga tidak akan terpengaruh dengan pencitraan tokoh tokoh tersebut.

Dalam uji on the spot terhadap nama tokoh yang berpotensi dipilih oleh generasi Z sebagai presiden pengganti Jokowi, atau jika pilpres digelar hari ini, maka hasilnya sebanyak 19,1 persen generasi Z dan Y menjatuhkan pilihan pada Airlangga Hartarto.

“Karena sebagai sosok memiliki karateristik, kemampuan dan pengalaman yang diinginkan oleh generasi Z dan Y sebagai presiden penerus Presiden Jokowi,” ungkap Andrey Santoso.

Sementara diurutan kedua, Ganjar Pranowo yang dipilih sebanyak 13,2 persen, ketiga Prabowo Subianto 9,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,4 persen, Andika Perkasa 6,2 persen, Erick Thohir dipilih sebanyak 5,2 persen, Anies Baswedan 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,3 persen, Ridwan Kamil 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,9 persen, Puan Maharani 2,8 persen, Sandiaga Uno 1,3 persen, dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 23,1 persen.

Adapun penelitian ini dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, dimana untuk setiap provinsi dipilih secara acak (random) satu kabupaten dan satu kota. Jumlah sekolah diambil menggunakan teknik proportional sampling sehingga kabupaten atau kota yang lebih banyak jumlah sekolahnya memiliki jumlah sampel sekolah yang lebih banyak pula.