Perserikatan Muhammadiyah berharap tahun politik 2024 bisa melahirkan pemimpin yang memiliki visi dan misi ke depan untuk Bangsa Indonesia.
- Resmi Kantongi KTA Muhammadiyah, Tom Liwafa Siap Belajar dan Berkolaborasi
- Pj Gubernur Adhy Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah Jatim Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Berbagai Bidang
- Menko Polhukam Anggap Muhammadiyah Berpengaruh Dalam Menjaga Keharmonisan
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, Pemilu Serentak 2024 sudah seharusnya tidak hanya dianggap sebagai kontestasi politik belaka.
"Kita perlu perhatian pada 2024 bukan hanya sebagai kontestasi politik," ujar Haedar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/11).
Dia mengungkapkan, bagi Muhammadiyah Pemilu Serentak 2024 merupakan bagian dari proses transformasi kebangsaan. Karena dia melihat, selama 24 tahun pasca reformasi Indonesia justru membawa proses demokratisasi ke arah yang lebih liberal.
"Bahkan sangat liberal, tapi kok kita seperti kehilangan visi masa depan yang menyangkut kenegarawanan," tuturnya.
Karena itu, dirinya memandang satu urgensiviitas bagi bangsa untuk mendapatkan sosok pemimpin yang memang memiliki cita-cita kebangsaan yang sesuai dengan para founding fathers.
"Siapa pun, baik itu yang akan menjadi calon presiden (atau) wakil presiden, anggota legislatif pusat sampai daerah, bahkan penyelenggara pemilu, badan pengawas pemilu, dan lembaga-lembaga lain, itu mereka harus secara kolektif membuka lagi lembaran konstitusi kita dan sejarah bangsa," ucapnya.
"Agar apa? Agar mereka betul-betul paham bahwa bahtera Indonesia ini bukan hanya soal kemenangan politik, dan demokratisasi, tetapi nilai-nilai cita-cita kebangsaan yang diletakkan para pendiri bangsa," demikian Haedar.
- Lebaran 2024, Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang
- Harga Gas LPG di Jember Melambung, Pertamina Tambah Pasokan 200.480 Tabung
- Persik Kediri Kalah Telak Lawan Bhayangkara FC 0-7, Manajemen Minta Maaf