Pemkab Gresik Dorong KPA Intens Sosialisasi dan Konseling terhadap Penderita HIV-AIDS

Komisi Penangulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gresik, menggelar pertemuan bersama pimpinan organisasi perempuan yang berada di wilayah setempat.


Pertemuan yang bertema "Peranan Organisasi Perempuan Dalam Penanggulangan HIV/AIDS" dibuka oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah.

Wabup mengatakan, permasalahan penanggulangan HIV/AIDS, harus disosialisasikan dari tingkat RT/RW, agar bisa dipahami oleh seluruh masyarakat. Sehingga, persoalan HIV/AIDS bisa ditekan secara efektif.

"HIV/AIDS penyakit yang menular, namun penularannya itu sulit selama tidak melakukan hubungan badan dengan orang yang mengidap virus tersebut," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (30/11).

Wabup menuturkan, pencegahan penularan HIV melalui informasi tentang perilaku berisiko. Seperti seks tak aman atau penggunaan alat suntik bersama, serta membantu orang untuk membangun ketrampilan pribadi yang sehat.

"Ini yang juga yang sangat penting, KPA bisa memberikan masukan terhadap perubahan perilaku yang rentan atau beresiko terkena HIV/AIDS," tegasnya.

"Kita punya kewajiban untuk membina anak - anak kita, karena ini generasi penting penerus bangsa yang tentunya harus menjadi perhatian utama kita semua," tukasnya.

Dalam menimalisir HIV/AIDS lanjut Wabup, perlu dilakukan pencatatan dan pelaporan penderitanya dalam pencapaian upaya triple-95 dan getting thress zero di tahun 2030 mendatang.

"Gresik targetnya 95 persen ODHA (orang dengan HIV/AIDS), sudah mengetahui status HIVnya agar mendapatkan pengobatan ARV. Sehingga, 95 persen yang mendapat ARV virusnya tersupresi," tandasnya.

"Sesuai rencana aksi Nasional HIV/AIDS 2020 - 2024, KPA harus bekerjasama dengan stakeholder ataupun Fasyankes baik dari inisiasi dini ARV, konseling maupun kegiatan pendukung lainnya yang harus dilakukan secara berkelanjutan, agar masyarakat di Kabupaten Gresik bebas dari virus HIV/AIDS," pungkasnya.