Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membuka rangkaian kegiatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dengan mengusung tema Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi.
- Gus Muhdlor Melawan KPK, Resmi Ajukan Praperadilan
- Permohonan Sengketa Pilpres Anies-Muhaimin Ditolak MK
- KPK Periksa Kebenaran Gus Muhdlor Sakit Tak Hadir Pemeriksaan
"Bukan sekadar slogan tapi penggerak semangat kita semua mencapai tujuan bersama sesuai aline keempat dalam UUD 1945," ungkap Firli seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (1/12).
KPK sangat fokus dalam melakukan upaya pencegahan dengan memberikan pendidikan anti korupsi. Purnawirawan Polri itu menyebut ada empat upaya KPK dalam melakukan pencegahan korupsi.
Pertama, penanaman nilai-nilai integritas kepada penyelenggara negara, lembaga, hingga pimpinan. Kedua, membentuk desa anti korupsi yang sementara ini sudah terbentuk di 10 desa. Ketiga, program politik cerdas dan berintegritas. Serta, program jelajah negeri bangun anti korupsi.
Dari upaya itu, Firli mengaku, dari upaya itu sudah terjadi penurunan angka korupsi di Indonesia. IPAK disusun berdasarkan dua dimensi. Pertama, dimensi persepsi terhadap perilaku anti korupsi di masyarakat. Kedua, diukur dari dimensi pengalaman anti korupsi yang terjadi di masyarakat.
"Alat ukurnnya adalah IPAK terjadi peningkatan dari pertama saya masuk 2019 itu di angka 3,7 persen, lalu naik di tahun berikutnya 3,83 persen, kemudian naik 3,88 persen dan tahun ini menjadi 3,93 persen. Skala ini kita adopsi dari skala gini ratio kalau semakin tinggi maka angka anti korupnsinya baik," paparnya.
Menurutnya, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya dilakukan sepihak oleh KPK tapi harus bersama-sama. Terutama penyelenggara negara, partai politik, lembaga yang selama ini paling banyak melakukan korupsi yang merugikan negara.
"Kenapa korupsi harus kita berantas, karena kalau tidak ada korupsi maka kemiskinan di Indonesia akan selesai. Maka korupsi harus kita berantas," tegasnya.
"Dengan HAKORDIA 2022 ini mari kita jadikan momentum menyatukan semangat, menyatukan komitmen kita semua bahwa kita punya tugas membangun budaya anti korupsi. Apalagi, Indonesia di tahun 2045 mempunyai impian menjadi lima kekuatan ekonomi dunia. Sehingga perlu terus digencarkan pendidikan pencegahan anti korupsi," pungkasnya.
- Indeks Risiko Bencana di Jatim Terus Menurun Selama 5 Tahun Terakhir
- Maju Calon Bupati Banyuwangi 2024, Kader Gerindra Daftar Lewat PDIP dan PKB
- Bali United Bantai Persebaya di Hadapan Bonek