Prabowo Subianto Sinau Bareng Mbah Nun di Ponpes Segoro Agung Trowulan

Menhan Prabowo, Kepala BKKBN Pusat dan Bupati Mojokerto menghadiri Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mbah Nun/ist
Menhan Prabowo, Kepala BKKBN Pusat dan Bupati Mojokerto menghadiri Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mbah Nun/ist

Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto bersama Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo menghadiri sianau bareng kiai Kanjeng yang dikemas sosialisasi percepatan penurunan stunting terus digalakkan di Ponpes Segoro Agung, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Senin (26/12) malam. 


Kehadiran Prabowo mendapat sambutan dari jamaah maiyah. Selain Prabowo, pengajian juga dihadiri Bupati Mojokerto. 

BKKBN pusat menggelar sosialisasi yang dikemas dalam doa bersama serta promosi kesehatan reproduksi dan percepatan penurunan stunting berbasis pondok pesantren bersama Mbah Nun. 

Seperti dikatakan Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo, stunting adalah gagal tumbuh dan kembang pada anak yang diakibatkan kekurangan gizi secara kronis. Hasto menyebut, berdasarkan data 2021, angka stunting Indonesia mencapai angak 24,4 persen. 

"Indonesia tidak seharusnya angka stuntingnya tinggi. Karena secara geografis, Indonesia terletak di garis khatulistiwa. Tanah subur dan iklim pun stabil," katanya. 

Hasto mengajak, seluruh yang hadir dalam doa bersama, bersama-sama berkomitmen untuk mencegah kelahiran bayi stunting. 

"Mari kita siapkan baik-baik, calon ibu calon ayah, kesehatan reproduksi harus benar-benar sehat dan terjaga. Sehingga tidak akan terjadi lagi penambahan angka stunting," tuturnya. 

Sementara Prabowo Subianto mengatakan, percepatan penurunan stunting merupakan tanggungjawab bersama yang harus diselesaikan bersama. 

"Bukan hanya pekerjaan BKKBN, ini juga pekerjaan saya, saya akan bekerja sekeras kerasnya untuk rakyat, termasuk mendukung percepatan penurunan stunting," tuturnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim. 

Pada kesempatan ini, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati juga berpesan, agar generasi muda terutama calon ibu untuk selalu memperhatikan kebutuhan gizi guna meminimalkan kemungkinan terjadinya stunting terhadap calon anaknya nanti. 

Menurutnya, remaja putri yang merupakan calon ibu di kemudian hari, sejak dini minimal tidak menderita anemia atau kekurangan darah.

"Darah adalah sel yang berfungsi menghantarkan gizi ke seluruh bagian tubuh, jadi kalau tidak anemia, kebutuhan gizi bisa tersalurkan dengan sempurna," ucapnya. 

Bupati Ikfina juga berpesan kepada para ibu hamil, agar terus memperhatikan kebutuhan-kebutuhan gizi untuk janin selama mengandung. 

"Sejak dalam kandungan, kebutuhan gizi harus terus diperhatikan, sehingga bayi sudah sehat sejak dalam kandungan," terangnya. 

Melalui sosialisasi kali ini, diharapkan dapat mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia. Hal ini tentunya guna menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 mendatang.