Gelar Festival Tari Sufi, Kiyai Muda Ganjar: Tujuan Kita Syiar Keagamaan dan Edukasi 

Kiyai Muda Jawa Timur menggelar kegiatan Festival Tari Sufi/ist
Kiyai Muda Jawa Timur menggelar kegiatan Festival Tari Sufi/ist

Kiyai Muda Jawa Timur mendukung Ganjar melakukan kegiatan Festival Tari Sufi dan Peduli Yatim Dhu'afa di TPQ Nur Rohmah, Dusun Sawahan, Desa Payaman, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi, gotong royong dan wujud kepedulian Kiyai Muda Jawa Timur kepada masyarakat di Kabupaten Kediri.


Koordinator Wilayah (Korwil) Kiyai Muda Jawa Timur Ali Baidlowi mengungkapkan, alasan diselenggarakannya kegiatan tersebut karena Kediri selama ini dikenal sebagai kota santri diperkuat dengan berdirinya beberapa pondok pesantren besar dan terkenal di kota ini.

"Kediri merupakan salah satu kota yang layak disematkan salah satu kota santri di Jawa Timur karena banyaknya ponpes di sini. Jadi, kami melangsungkan berbagai macam kegiatan seperti tanya jawab nahwu shorof dan lomba tilawah yang tujuannya untuk memberikan apresiasi terhadap mereka dan bersilaturahmi dengan masyarakat," kata Ali dalam keterangannya, Selasa (27/12).

Selanjutnya, Ali berupaya untuk menyuguhkan kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, terutama dalam kegiatan kolaborasi yang bersifat keagamaan dan kebudayaan.

"Seperti kemarin di Madiun kita angkat tema dengan kampung silatnya. Banyak cara ke depannya yang bisa kita lakukan karena setiap daerah kan memiliki karakternya masing-masing," lanjut Ali.

Melalui Kiyai Muda Jawa Timur, Ali berharap bisa berkontribusi lebih untuk perkembangan masyarakat khususnya santri dalam bidang keagamaan.

Ali mencatat, banyak hal yang harus dibenahi, seperti perbaikan infrastruktur di pesantren dan tempat ibadah, serta lembaga pendidikan yang harus diperkuat sistemnya agar santri dan masyarakat bisa lebih optimal dalam melakukan kegiatan keagamaan.

"Kyai Muda Jawa Timur akan terus meng-'syiarkan' kegiatan positif keagamaan untuk memupuk nilai keimanan dan terutama sikap toleransi antar umat beragama dengan konsep sholawat dan edukasi secara konsisten," jelas Ali.

Selain itu, Ali merasa bersyukur atas tingginya antusiasme dari masyarakat Kediri selama mengikuti kegiatan tersebut.

"Alhamdullilah ribuan masyarakat rela berbondong-bondong datang dari berbagai desa dan kecamatan untuk mengikuti kegiatan, ini menjadi catatan positif untuk kami, mudah-mudahan komunitasnya semakin terbentuk dan lebih baik lagi," tutupnya.